Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispopar) Sumbawa, membutuhkan anggaran sebesar Rp11, 5 miliar jelang persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2026 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) NTB-NTT tahun 2028 mendatang.
“DED nya untuk merevitalisasi sejumlah venue sudah kita susun yang itu berarti kita sudah separuh jalan. Sehingga kami membutuhkan backup anggaran untuk merealisasikan hal tersebut,” kata Kepala Dinas Parpora, Dr. Deddy Heriwibowo, Selasa 15 April 2025.

Doktor Deddy melanjutkan, sebagai informasi awal untuk revitalisasi GOR Mampis Rungan membutuhkan anggaran sekitar Rp1, 8 miliar dan untuk revitalisasi lapangan Cenderawasih sekitar Rp5, 5 miliar. Tribun di GOR Pragas membutuhkan anggaran sekitar Rp2, 5 miliar, dan venue panahan Samota sekitar Rp2 miliar.
“Jadi, total kebutuhan anggaran kita sebesar Rp11, 5 miliar, tetapi untuk lebih rincinya lagi nanti akan kita ekspose lebih lanjut setelah DED kita selesaikan,” ucapnya.
Khusus untuk venue panahan lanjut Deddy, kebutuhan anggaran sekitar Rp600 juta akan digunakan untuk penataan lahannya dengan hitungan Rp3000 rupiah per meter persegi. Sementara untuk penataan lebih lanjut dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,4 miliar.
“Kami berharap penataan venue panahan ini menjadi prioritas karena akan kita gunakan untuk porprov dan PON. Sedangkan untuk yang lain kita berharap bisa dilakukan secara bertahap sebelum PON,” ujarnya.
Sementara itu Ketua KONI Sumbawa, Abdul Rafiq berharap pemerintah bisa memberikan dukungan secara penuh untuk mensukseskan Porprov dan PON salah satunya anggaran. Karena salah satu indikator ditetapkannya suatu daerah menjadi tuan rumah yakni penataan dan revitalisasi venue tersebut.
“Kita (KONI) hanya operator saja dan bolanya saat ini di pemerintah untuk penyiapan sarana untuk mensukseskan kegiatan tersebut,” ujarnya.
Rafiq meminta kepada pemerintah untuk bisa segera melakukan revitalisasi dan penataan terhadap venue yang ada. Karena jika tidak dimulai dari sekarang khawatirnya persiapannya tidak maksimal apalagi di tahun 2026 sudah mulai dilaksanakan Porprov dan 2028 PON.
“Kita harus mempersiapkan segala infrastrukturnya mulai tahun ini, jika tidak maka kesiapan kita tidak akan maksimal dan akan menjadi pertimbangan untuk Sumbawa dijadikan tuan rumah,” debutnya.
Ia menambahkan, apalagi untuk pelaksanaan PON tahun 2028 tidak ada pembangunan infrastruktur untuk venue cabornya. Yang ada hanya revitalisasi saja sehingga kebutuhan anggaran nya tidak besar dan Sumbawa juga sudah memiliki venue tinggal dilakukan penataan.
“Kami berharap adanya dukungan anggaran dari pemerintah, karena keberadaan dua event tersebut akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat terutama bagi para pelaku UMKM,” tukasnya. (ils)