Lombok (ekbisntb.com) – Upaya Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal dalam meningkatkan konektivitas udara ke dan dari Lombok mendapatkan apresiasi dari pelaku pariwisata daerah. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ketut Wolini menyebut langkah ini sebagai terobosan yang sangat positif, meski masih dihadapkan pada tantangan harga tiket pesawat yang tinggi.
“Pandangan kami di PHRI itu sangat bagus ya, Pak Gubernur melakukan terobosan-terobosan seperti itu. Ini penting untuk mendorong orang berwisata ke NTB. Tapi memang permasalahan sekarang adalah harga tiket,” kata Ketut Wolini.

Ia mencontohkan, harga tiket pesawat dari Lombok ke Bali saat ini berkisar Rp1,2 juta hingga Rp1,4 juta, bahkan lebih mahal dibandingkan penerbangan internasional ke Malaysia yang bisa hanya Rp900 ribu hingga Rp1 juta. Kondisi ini, menurutnya, menjadi penghalang utama dalam mendatangkan wisatawan ke NTB.
“Dulu kita sempat sinergi dengan Bali, buat paket wisata gabungan untuk turis Australia, misalnya 4 hari di Bali dan 3 hari di Lombok. Tapi sekarang sudah sulit karena harga tiket ke Lombok mahal,” jelasnya.
Wolini berharap Gubernur bisa terus memperjuangkan penambahan rute dan penurunan harga tiket, serta mempertahankan rute yang sudah ada agar tidak kembali hilang karena alasan minimnya penumpang.
“Maskapai juga butuh untung. Mereka tidak akan bertahan kalau penumpangnya sedikit. Tapi kalau terobosan ini berhasil, sangat luar biasa. Harapan kami wisatawan bisa datang langsung ke Lombok, tidak hanya dari Bali tapi dari mana saja,” tambahnya.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dalam berbagai kesempatan menegaskan komitmennya untuk menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Salah satu upaya utama yang dilakukan saat ini adalah membuka lima rute penerbangan baru ke NTB.
“Kita sudah bertemu hampir semua direktur utama airline yang ada dan kita mendorong agar mereka menambah frekuensi penerbangan,” ungkap Iqbal.
Rute-rute yang sedang dijajaki antara lain dari Australia, Thailand, dan China ke Lombok, serta penambahan rute dari Jakarta dan Bali ke Lombok. Untuk mendukung realisasi ini, Pemprov NTB telah melakukan komunikasi intensif dengan pimpinan Pelita Air, CEO AirAsia, hingga pemilik Lion Group.
Salah satu penerbangan yang akan segera terwujud adalah rute malam Jakarta–Lombok (CGK–LOP). Penerbangan malam ini dinilai penting karena banyak penumpang yang bepergian setelah jam kerja.
“Mungkin bulan depan AirAsia sudah buka. Kita juga minta mereka pertimbangkan kembali rute Perth–Lombok karena cukup menjanjikan, tinggal tunggu pesawat baru,” jelasnya.
Selain itu, rute Bali–Lombok juga akan diperkuat dengan pesawat berbadan lebar untuk meningkatkan kapasitas penumpang. Sebelumnya, rute ini hanya dilayani oleh pesawat jenis ATR.
Tanggapan Positif dan Harapan Besar “Ikhtiar untuk membuka akses tidak boleh berhenti. Selain jalur udara, kita juga sedang upayakan rute darat dan laut,” tegas Gubernur Iqbal.
Langkah-langkah Gubernur NTB ini mendapatkan dukungan luas dari pelaku usaha sektor pariwisata. Mereka berharap realisasi penambahan rute ini tidak hanya akan memperbaiki konektivitas, tetapi juga secara langsung berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke NTB.
PHRI NTB menyatakan kesiapan untuk bersinergi lebih jauh dengan Pemprov dalam mendukung upaya promosi pariwisata dan meningkatkan kualitas layanan, agar wisatawan yang datang ke Lombok mendapatkan pengalaman yang berkesan dan ingin kembali.(bul)