spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPengiriman Pangan ke Luar Daerah Harus Dikendalikan

Pengiriman Pangan ke Luar Daerah Harus Dikendalikan

Lombok (ekbisntb.com) – Sejumlah komoditi di Kota Mataram masih mahal. Pengiriman pangan ke luar daerah harus dikendalikan untuk memenuhi pasokan di dalam daerah.

Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida dikonfirmasi pada, Kamis 16 Januari 2025 menerangkan, harga kebutuhan pokok seperti cabai rawit sangat fluktuatif. Pasalnya, harga cabai yang sebelumnya Rp100 ribu perkilogram turun menjadi Rp85 ribu perkilogram. Demikian pula, komoditi lainnya seperti cabai merah besar, bawang merah, dan telur relatif mulai melandai.

- Iklan -

Namun demikian, ia tidak berani memastikan kapan harga komoditi ini akan stabil karena harga sangat tergantung dari kondisi cuaca. Tetapi pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat agar mengendalikan atau membatasi pengiriman barang ke luar daerah. “Karena Dinas Perdagangan Provinsi NTB lebih luas jangkauannya, sehingga mengendalikan pengiriman barang ke luar daerah,” terangnya.

Kunci utama pengendalian harga menurut Nida, adalah pemenuhan pasokan di pasar. Secara analogi jika pasokan barang melimpah di pasar maka otomatis harga akan landai.

Dinas Perdagangan sesuai tugas pokok dan fungsinya hanya bisa melakukan pemantauan terhadap pergerakan harga di pasar tradisional. Jika hasil pemantauan ternyata harga komoditi melonjak maka langkahnya adalah menggelar operasi pasar murah.

Saat ini kata dia, operasi pasar murah disandingkan dengan program Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat yakni kolaborasi operasi pasar murah keliling (Kopling). Program ini digelar selama sepekan mulai 12-19 Januari. “Hari ini (kemarin,red) kita gelar di Kelurahan Pejarakan dan Kelurahan Cakranegara Selatan,” sebutnya.

Pasca digelar OPM akan dilakukan evaluasi apakah program itu berdampak terhadap penurunan harga di pasar tradisional atau sebaliknya. Jika harga melandai maka pemenuhan stok barang pokok harus dipastikan mencukupi. Selain itu, program Kopling juga memiliki dampak signifikan menekan harga karena barang yang dijual relatif lebih rendah dibandingkan harga di pasar tradisional. “Kalau cabai rawit di pasar Rp95 ribu perkilogram. Kita jual di OPM seharga Rp65 ribu perkilogram. Begitu juga dengan bawah merah dari harga Rp40 ribu perkilogram dijual Rp30 ribu perkilo,” demikian sebutnya. (cem)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut