spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisInvestasi di NTB Rp36,9 Triliun sampai Triwulan III

Investasi di NTB Rp36,9 Triliun sampai Triwulan III

Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB masih menunggu angka resmi dari Kementerian Investasi terkait dengan besaran investasi yang masuk ke Provinsi NTB selama 2024.

Plt Kepala DPMPTSP Provinsi NTB Wahyu Hidayat mengatakan, hingga triwulan III 2024 saja, Provinsi NTB berhasil mencatatkan nilai investasi sebesar Rp36,9 triliun atau 137 persen dari target.

- Iklan -

“Diumumkan waktu itu bulan Oktober, di triwulan III 2024 investasi sebesar 36,9 triliun dari target kita 26,5 triliun. Sekarang kita optimis tambah lagi, cuma untuk kepastiannya kita menunggu rilis resmi dari Kementerian Investasi,” kata Wahyu Hidayat kepada Ekbis NTB, Selasa 14 Januari 2025.

Ia menjelaskan, selama tiga tahun terakhir, jenis investasi yang paling jumbo yaitu di bidang Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) terutama di bidang pertambangan. Namun demikian, Pemprov NTB terus mendorong agar realisasi investasi non tambang terus dikembangkan.

Sejak tahun 2024, Pemprov NTB akan menggalakkan invetasi non tambang. Sehingga di triwulan III, sektor industralisasi dan perdagangan sudah mulai menggeliat, meskipun nilainya belum mampu menyamai investasi bidang pertambangan.

“Investasi non tambang seperti UMKM misalnya yang menikmati secara langsung adalah masyarakat setempat. Meskipun angkanya masih kecil, namun jumlah masyarakat yang menikmati realisasi investasinya lebih banyak,” imbuhnya.

Untuk mendukung pengembangan invstasi sektor non tambang, Pemprov NTB memiliki Kawasan Strategis Provinsi (KSP). Di mana mulai 2025 ini, DPMPTSP mulai menyusun data dasar terkait dengan potensi apa yang ada di KSP tersebut.

“Kalau ditanya optimisme, kita tetap optimis, namun target investasi yang diberikan oleh pemerintah itu berapa. Jadi harus relevan dengan kondisi kita. Kami mendorong sektor non tambang dengan adanya KSP, namun pemerintah pusat juga masih fokus pada sektor kewilayahannya,” katanya.

Ia menambahkan, DPMPTSP sudah menyusun peta potensi investasi yang harus dikembangkan di tahun 2025. Salah satunya adalah sektor pertanian. Pemprov NTB nantinya akan menggandeng mitra yang lain untuk menawarkan investasi dari potensi yang dimiliki daerah ini.

“Potensi yang baru harus tetap kita gali, tak mungkin kita mengharapkan yang ada sekarang. Apalagi yang besar nilai investasi kemarin itu di momen konstruksinya (smelter PT AMMAN). Nah ketika sudah operasional maka nilai realisasi investasi mulai menemukan titik keseimbangan,” pungkasnya.(ris)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut