Giri Menang (Ekbis NTB) – Kasus yang terjadi di Dusun Montong, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat (Lobar) mendapat sorotan banyak pihak. Tak terkecuali kalangan DPRD setempat. Pihak dewan meminta agar Pemkab dan aparat bertindak cepat menangani kasus ini. Aparat diminta segera menangkap pelaku dan aktor di balik penyerangan tersebut.
Sebab jangan sampai menimbulkan ekses lebih besar lagi dan menganggu sektor pariwisata di wilayah setempat.
Ketua Komisi II DPRD Lobar H. Abubakar Abdullah sangat menyayangkan dan mengutuk kejadian yang dinilai melawan hukum. Sebab dampak dari kejadian penyerangan itu, tidak saja melukai dua warga, namun masih meninggalkan trauma bagi warga dan anak-anak.
“Oleh karena itu kami meminta kepada aparat kepolisian dan Pemda harus mengambil sikap tegas untuk menangkap pelaku-pelaku kriminal ini,”tegasnya, Senin 13 Mei 2024.
Hal ini menurutnya untuk mengobati perasaan warga khususnya korban akibat kejadian tersebut. Menurutnya kejadian yang terjadi di Dusun Montong Buwuh, Meninting, Batulayar pada Jumat 10 Mei 2024 lalu tersebut dikhawatirkan juga berdampak pada pariwisata. “Kalau daerah kita tidak aman, siapa yang berani tanam modal. Datang aja kalau lihat rusuh itu nggak berani mereka,” kata Ketua Komisi II DPRD Lobar ini.
Diketahui, secara geografis Desa Meninting merupakan wilayah pariwisata. Yang dimana, wilayah utara Lobar tersebut menjadi salah satu sumber PAD Lobar, utamanya Senggigi.
Dikhawatirkannya, dengan ada keributan tersebut pariwisata Lobar akan terganggu. Apalagi investor yang akan melakukan penanaman modal di Lobar. “Ini kalau ribut di pintu masuk Senggigi orang tidak akan berani masuk,” ucapnya.
Dijelaskannya, dari Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) pengembangan sektor investasi yang bersumber dari penanaman modal dalam negeri itu sangat kecil. Kapasitas fiskal daerah di APBD hanya sekitar 1,9 sampai 2 triliun. Itu indikasinya bahwa, Lobar belum memiliki daya tarik bagi investor asing untuk menanam modalnya di Lobar. Sedangkan, syarat investasi yang paling berdasar adalah keamanan.“Prasyarat fundamental ramah investasi adalah bagaimana daerah menjamin keamanan. Ini potret yang harus segera di selesaikan. Daerah harus segera berbenah menjamin keamanan,” terangnya.
Menurutnya, hal yang paling mendasar untuk meredam permasalahan ini adalah pelaku segera ditangkap. Asas praduga tak bersalah memang harus tetap dilakukan.Namun, jangan sampai hal ini terjadi peningkatan. Yang membuat daerah kehabisan energi karena keterlambatan dalam mengambil sikap. “Jangankan investor, warganya saja hari ini karena isu hari ini panik. Tapi psikologi masyarakat tidak bisa diatur,” tandasnya.(her)
Artikel lainnya….
Sport Tourism Menggeliat, Lapangan Golf Lombok Kosaido Akan Dilengkapi Hotel Bintang Empat
Bulog jadi Tumpuan Pasar Petani Jagung Saat Panen Raya di Pulau Sumbawa
Perselisihan Warga Pengaruhi Langsung Usaha dan Pariwisata Senggigi