TINGGINYA harga tiket pesawat dari dan ke NTB dikhawatirkan akan memicu kerugian daerah. Harga tiket pesawat yang terlalu tinggi ini menyebabkan kurangnya minat wisatawan untuk datang ke Lombok.
“Tiket pesawat bagian daripada cost. Untuk melakukan aktivitas dan sebagainya, artinya kalau cost-nya terlalu tinggi, ini juga berdampak pada minat orang untuk datang ke tempat kita,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, Dr. Ihsan Rois, di Mataram, Sabtu 11 Mei 2024.
Ia juga mengatakan bahwa tingginya harga tiket pesawat menuju Lombok ini memberikan keuntungan kepada daerah lain, seperti Bali dan NTT. Hal ini dikarenakan banyak wisatawan memilih Bandara Ngurah Rai, Bali sebagai tujuan landasan lalu melipir dari Bali ke Lombok.
“Dari Lombok ke Jakarta sudah hampir Rp2 juta lebih, bandingkan dengan dari Jakarta ke Bali barangkali Rp1 jutaan. Ini menyebabkan orang lebih suka ke Bali. Kemudian dari Bali dia menuju ke Lombok dengan menggunakan fasilitas yang ada di Bali. Ini kan merugikan kita juga,’’ lanjutnya.
Rois menambahkan jika harga tiket pesawat menuju dan keluar Lombok tetap setinggi sekarang, maka akan sulit menjual wisata yang ada di Lombok.
“Misalnya kasus yang di Gili Tramena. Kita lihat bahwa memang kita tidak bisa memanfaatkan ke tiga Gili tersebut, yang bisa memanfaatkan wisata itu kan pelaku wisata di Bali. Karena yang saya katakan tadi orang lebih tertarik menuju Bali lalu dari Bali ke Lombok. Jadi kita enggak dapat apa-apanya,” ujarnya.
Adapun untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi wisata yang ada di Lombok. Selain melakukan promosi, pemerintah perlu memperhatikan moda lain seperti harga tiket pesawat. Rois menambahkan bahwa untuk meningkatkan pariwisata, pemerintah perlu melakukan promosi paket wisata kepada wisatawan.
Sementara itu, saat ini wisata Lombok dinilai sudah tertinggal dari wisata yang ada di NTT seperti Labuhan Bajo dan Pulau Komodo. Untuk mendongkrak kembali pariwisata yang ada di Lombok. Perlu diadakan paket-paket wisata yang sudah termasuk harga tiket pesawat, hotel, dan akomodasi ke lokasi wisata.
“Kalau kita buat sendiri-sendiri, harga tiket segini, hotel segini. Terlalu mahal buat wisatawan. Ini juga akan membuat daya saing wisata kita akan kalah bersaing dengan dua daerah yang tadi. Apalagi kita di apit oleh dua daerah yang luar biasa, Bali dan NTT,” sambungnya.
Lebih lanjut, Rois mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memajukan pariwisata daerah NTB. Khususnya untuk menghindari adanya calo-calo yang tidak bertanggung jawab. “Ini memang PR pemerintah kita. Bagaimana cara mengemas wisata agar tidak ada calo-calo yang bermain yang merusak pariwisata kita,” tandasnya. (era)
Artikel lainnya….
Terkena Serangan Burung, Pesawat Citilink Rute Lombok-Denpasar Putar Balik
