spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaKesehatan840 Apotek Tersebar di NTB, Terbanyak di Lombok Tengah

840 Apotek Tersebar di NTB, Terbanyak di Lombok Tengah

Mataram (ekbisntb.com) – Sebanyak 840 apotek tersebar di seluruh wilayah di Provinsi NTB. Kabupaten Lombok Tengah menjadi daerah terbanyak jumlah apotek.

Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri. M.M.,MARS , Jum’at, 12 Juli 2024 menyampaikan, berdasarkan catatan hasil Desk Validasi Data Sarana Produksi dan Distribusi Farmasi dan Alkes provinsi NTB tahun 2023, sebaran di Lombok Tengah 165 apotek, disusul Kota Mataram sebanyak 146, Lombok Timur 131 apotek, Lombok Barat 104 apotek, 80 di Sumbawa, 76 di kabupaten Bima, 54 di kota Bima, 45 di Dompu, 21 di Lombok Utara, dan yang paling sedikit ada di Sumbawa Barat yaitu hanya ada 18 apotek.

Dalam pendistribusian obat oleh apotek, terdapat tiga indikator utama pembinaan yang dilakukan

Dinas Kesehatan menurutnya intens melakukan pembinaan kepada apotek agar tetap memperhatikan apotek harus memberikan obat yang rasional, pelayanan kefarmasian sesuai standar, dan penggunaan obat sesuai formularium nasional.

“Kita dari Dinas Kesehatan dan badan POM dari sisi pembinaan dan pengawasan tetap intens terhadap itu, tapi tiga faktor itu menjadi indikator standar yang harus dijalankan ketika apotek berdiri, standar itu juga dijadikan untuk melayani apotek itu,” lanjutnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga memantau pemberian resep obat oleh fasilitas kesehatan. Resep obat yang tidak sesuai bisa berdampak fatal bagi masyarakat atau pasien.

Oleh karenanya, masyarakat diwajibkan untuk membeli obat secara legal, bahkan bila perlu datang langsung ke faskes.

Sementara itu, obat obatan yang dijual di toko-toko kelontong tanpa resep dokter dikategorikan ilegal atau tidak resmi karena tidak melibatkan apoteker sebagai pemberi resep obat.

“Jadi setiap obat yang dipakai harus digunakan secara rasional dan sesuai⁹ standar,” tambahnya.

Oleh karenanya, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, penting bagi masyarakat untuk langsung membeli obat di apotek.

Sehingga bisa menanyakan rekomendasi obat sesuai dengan keluhannya, bila perlu masyarakat langsung mengkonsultasikan keluhan yang dialaminya ke faskes terdekat, ntah itu puskesmas, rumah sakit, maupun klinik. (era)

Artikel Yang Relevan

Iklan









Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut