spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBWaspada Potensi Cuaca Ekstrem di NTB pada 11-17 Desember 2024

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di NTB pada 11-17 Desember 2024

Lombok (ekbisntb.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau dinamika atmosfer yang signifikan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Satria Topan Primadi, S.Si, Kepala Stasiun Meteorologi ZAM dalam keterangan resmi, Selasa, 10 Desember 2024 menyampaikan, kondisi terkini menunjukkan adanya fenomena atmosfer yang mendukung terbentuknya awan hujan intensif, seperti gelombang atmosfer Equatorial Rossby, Kelvin, serta Madden Julian Oscillation (MJO).

- Iklan -

Selain itu, adanya bibit siklon tropis 93S di sekitar Samudra Hindia selatan NTB dan bibit siklon tropis 94S di Laut Timor juga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif yang dapat memperbesar potensi hujan lebat di wilayah NTB dalam beberapa hari ke depan.

BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 11 hingga 17 Desember 2024.

Potensi hujan ini diperkirakan terjadi pada pagi hingga dini hari di beberapa wilayah NTB, termasuk Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan masyarakat dan pihak terkait untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang dapat terjadi di perairan NTB.

Pada 11-13 Desember 2024, gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan NTB.

Pada 14 Desember, gelombang tinggi ini diperkirakan masih terjadi di Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan NTB, sedangkan pada 15-16 Desember, hanya Samudera Hindia selatan NTB yang berpotensi mengalami gelombang tinggi. Gelombang tinggi kembali diprediksi terjadi pada 17 Desember 2024 di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan NTB.

Seiring dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG memberikan beberapa rekomendasi untuk meminimalisir dampak buruk, antara lain:

* Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air siap menghadapi peningkatan curah hujan.

* Melakukan penataan lingkungan yang baik, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menghindari pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol, serta melakukan penghijauan.

* Memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta memperkuat struktur bangunan agar tidak roboh akibat angin kencang.

* Meningkatkan sosialisasi dan literasi mengenai pencegahan bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, puting beliung, gelombang tinggi) kepada masyarakat.

* Memperkuat koordinasi antar pihak terkait dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.

* Terus memantau perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG secara lebih rinci untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.

Dengan kewaspadaan dan persiapan yang matang, diharapkan dampak dari potensi cuaca ekstrem ini dapat diminimalkan.(bul)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut