spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisHarga Bahan Pangan di Lombok Barat Belum Stabil Jelang Ramadhan

Harga Bahan Pangan di Lombok Barat Belum Stabil Jelang Ramadhan

Giri Menang (Ekbis NTB) – Ramadhan tinggal menghitung hari, namun harga berbagai kebutuhan pokok di Lombok Barat masih belum stabil, beberapa bahan pokok seperti bawang putih mulai turun, namun masih di kisaran harga mahal.

Salah seorang penjual sayur di daerah Sandik, Lombok Barat, Hj. Suharni mengatakan, beberapa bahan pangan masih mahal menjelang bulan suci Ramadhan. Harga cabai merah, cabai rawit, bahkan daging ayam masih di kisaran mahal. Harga cabai rawit di pasaran menembung angka Rp60.000 per kilogram. Harga ini masih terus melonjak sejak seminggu belakangan. Sementara itu, harga cabai merah besar masih di angka 65.000 per kilogram.

- Iklan -

Sebagai masyarakat pecinta rasa pedas, masyarakat hanya bisa meringis melihat harga cabai yang masih mahal.

“Gak dapet Rp60.000 sekilo, itu Rp65.000 per kilonya,” ucap Suharni saat ditanya harga cabai merah pada Senin, 4 Maret 2024.

“Kemaren-maren, sekitar 3 hari, harganya Rp70.000 di pasar. Cabai ini udah turun (harganya),” Masnah, rekan Suharni menambahkan.

Walaupun harga cabai sudah turun, namun angka yang masih cenderung tinggi masih membuat masyarakat mengeluh tentang mahalnya harga pangan. Namun, ada beberapa bahan pangan yang telah mengalami penurunan harga, salah satunya adalah tomat.

“Iya turun, kemaren kan Rp28.000 per kilogram, sekarang jadi Rp20.000 ribu setengah kilo,” sambung Masnah.

Dipadati oleh para ibu, penjual sayur ini menjelaskan beberapa harga pangan yang masih mahal. Selain harga bawang putih juga masih tinggi. “Kalau di pasar Rp38.000 per kilogram,” Masnah kembali menjelaskan dengan intonasi berat.

Tidak hanya itu, harga daging ayam juga mulai tinggi, dibanderol dengan harga Rp44.000 per kilogramnya. Beberapa pekan lalu, harga daging ayam berkisar di angka Rp40.000, namun sekarang mengalami kenaikan hingga Rp4.000 ribu.

Masnah menjelaskan bahwa ia hanya mengambil untung seribu dari penjualan bawang putihnya, karena harga pangan yang terus melonjak. Harga pangan yang belum kunjung stabil dari awal tahun hingga menjelang bulan Ramadhan membuat masyarakat harus menarik nafas panjang. Harga yang tak kunjung turun dan kebutuhan yang tiap hari harus dipenuhi membuat masyarakat terus melakukan keluhan dan tuntukan ke pemerintah untuk segera menstabilkan semua harga pangan. (glo)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini