26.5 C
Mataram
BerandaNTBDompuDapat Alokasi 500 Hektare Bongkar Raton, Optimis Bisa Tambah untuk Perluasan...

Dapat Alokasi 500 Hektare Bongkar Raton, Optimis Bisa Tambah untuk Perluasan Tebu Rakyat

Dompu (Ekbisntb.com) – Kabupaten Dompu bakal mendapat alokasi 500 hektare program Bongkar Raton untuk tebu rakyat tahun 2026. Alokasi ini diyakini masih akan bertambah untuk perluasan tebu rakyat dalam rangka memenuhi target swasembada gula nasional.

Itu disampaikan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Abdul Khair, S.Hut., di ruang kerjanya, Rabu 8 Oktober 2025 siang. “Kita optimis masih akan ada tambahan untuk program perluasan tebu rakyat. Usulan kita melalui e-proposal seluas 1.500 hektare, tapi saat ini belum ada penetapan untuk program perluasan. Yang ada baru program bongkar ratoon,” kata Abdul Kahir.

- Iklan -

Bongkar ratoon ini diperuntukan bagi tebu rakyat yang berusia di atas 6 tahun. Tebu-tebu yang sudah tidak produktif dan tumbuhnya tidak rata, jadi prioritas penerima program. Di area tebu ini diolah kembali untuk proses penanaman ulang agar lebih produktif. “Program ini untuk meningkatkan produksi tebu rakyat yang sudah tidak produktif,” ungkapnya.

Penyuluh pertanian di lapangan yang langsung melakukan identifikasi calon penerima program berdasarkan kriteria yang ditentukan. Harapannya, pada musim hujan ini bisa dijalankan untuk penanaman kembali tebu rakyat.

Hanya saja, kebun penangkar bibit tebu tidak bisa lagi menggunakan koperasi seperti pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Tapi harus dalam bentuk Perusahaan untuk diajukan LKPP, sehingga bisa dibuatkan kontrak elektronik berdasarkan e-katalog. “Ini yang masih jadi kendala dan sedang diupayakan pengusaha tani tebu di Dompu,” ungkap Abdul Khair.

Abdul Khair juga mengungkapkan rencana pengembangan tebu rakyat di Dompu masih fokus untuk wilayah Pekat. Selain areanya memungkinkan untuk budi daya tebu, juga petaninya sudah mulai terbiasa dengan komoditi tebu. “Tinggal ke depan kita mendorong untuk mekanisasi Perkebunan tebu. Mulai dari sistem bajak lahan hingga proses panen tebu yang selama ini masih jadi kendala di Tingkat petani,” katanya. (ula)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut