spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiSukses Kendalikan Inflasi, TPID Sumut Belajar ke NTB

Sukses Kendalikan Inflasi, TPID Sumut Belajar ke NTB

Lombok (ekbisntb.com) – Keberhasilan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) saat meraih tiga penghargaan nasional pada bulan Juni lalu mengundang perhatian dari berbagai daerah, termasuk TPID Sumatera Utara yang turut belajar ke NTB.

Pada tanggal 28 29 Agustus 2024, TPID Sumatera berkunjung ke NTB untuk belajar sukses mengendalikan inflasi. 31 Peserta TPID Sumatera yang di terdiri dari Wahyu Yuwana (Deputi kepala Perwakilan BI Sumut), Mukrobin (Asisten Direktur), Muqorobin (Kepala Perwakilan BI Siantar), H. Khorium Rijal, ST., M.AP (Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Deli Serdang), Ir. Nasrullah (Plt. Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Tebing Tinggi), dan Elhidayat Berutu (Asisten II Administrasi Pembangunan dan Umum Kabupaten Pakpak Bharat) juga melaksanakan site visit ke UMKM Mawar Tenun, salah satu UMKM Binaan Bank Indonesia, Klaster Champion Orong Balak Kabupaten Lombok Timur yang disambut langsung oleh Penjabat Bupati Kabupaten Lombok Timur, Drs. H. Juani Taofik, M.AP.

- Iklan -

Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap memaparkan sejumlah langkah strategis yang dilakukan Provinsi NTB dalam mengaga laju inflasi daerah. Dijelaskan bahwa KPwBI NTB bersama TPID melakukan inisiasi integrasi ekosistem pengendalian inflasi dengan melibatkan klaster pangan binaan yang telah menerapkan budidaya pertanian organik & digital farming dalam hal ini Klaster Padi Sapurata dan bekerja sama dengan offtaker swasta di NTB (Koperasi Mutiara Amanah). Offtaker dapat melakukan penyerapan komoditas gabah dan/atau beras baik dari klaster secara langsung, maupun dari mitra penggilingan (RMU).

“BI NTB juga secara aktif dan konsisten memberikan pendampingan kepada Pemerintah Daerah Provinsi NTB dengan berbagai program inovasi. Hal ini menjadi langkah konkrit dalam menjaga ketahanan pangan sehingga dapat mewujudkan inflasi Provinsi NTB yang terkendali pada rentang sasaran 2,5%+1%” ujar Berry Arifsyah Harahap.

Peningkatan produktivitas masih menjadi kunci terjaganya ketersediaan pasokan di tengah tantangan kondisi cuaca, alih fungsi lahan, dan tingginya permintaan dari luar daerah. Sebagai langkah strategis, telah dilakukan penguatan produksi cabai melalui Pondok Pesantren Thohir Yasin, inovasi bawang merah pada Klaster Binaan Pamali di Bima, serta penggunaan bibit padi varietas unggul gamagora 7 pada Kelompok Tani Remaja Tani.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti turut memaparkan peran pemerintah Provinsi dengan dikeluarkannya aturan terkait pengaturan Gabah Keluar dari Provinsi NTB, dilanjutkan dengan paparan oleh TPID Kabupaten Lombok Barat perihal succsess story dalam melalukan kolaborasi SITEBEL, Ten Ten Tani dan E Kaki, dan paparan penutup oleh TPID Kota Mataram yang menceritakan succsess story program Amalkan KUkuhkan Hasil Asri Teratur Indah dan NYAman (AKU HATINYA) PKK Plus dan rencana optimalisasi Warung Pantasi Mentaraman dalam menjaga kestabilan harga.

Lebih lanjut, untuk keseluruhan tahun 2024 inflasi NTB diperkirakan tetap terkendali pada kisaran 2,5±1%. Tren penurunan harga minyak global pasca puncak tertingginya di tahun 2022 mendorong penurunan tekanan pada kelompok Administered Price (AP). Kondisi cuaca yang lebih stabil, penambahan alokasi pupuk subsidi, dan beroperasinya bendungan baru mendukung produksi tanaman pangan dan terkendalinya kelompok Volatile Food (VF).

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut