Lombok (ekbisntb.com) – Penggunaan listrik di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami peningkatan signifikan selama pekan pertama Ramadan 1446 H. Berdasarkan data dari PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, terjadi kenaikan beban listrik sebesar 14% dibandingkan hari biasa.
Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya penggunaan peralatan elektronik, seperti lampu, pendingin ruangan, dan perangkat memasak. Hal ini mencerminkan perubahan pola konsumsi energi masyarakat selama bulan Ramadan.

General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan analisis mendalam untuk memproyeksikan kenaikan beban listrik tersebut. Pemantauan dilakukan terutama pada jam-jam puncak, seperti saat sahur dan berbuka puasa, guna memastikan pasokan listrik tetap stabil.
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik, PLN telah menyiapkan langkah strategis, termasuk mengoptimalkan pembangkit listrik dan memastikan cadangan daya yang cukup. Selain itu, ribuan personel dan peralatan telah disiagakan guna menghadapi kemungkinan gangguan, sehingga respons terhadap permasalahan kelistrikan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kenaikan beban listrik tercatat di seluruh wilayah NTB, terutama di daerah padat penduduk dan pusat aktivitas ekonomi serta sosial, yang memiliki kebutuhan listrik lebih tinggi. Aktivitas keagamaan dan sosial selama Ramadan juga turut berkontribusi pada peningkatan konsumsi listrik.
Pada malam hari, beban listrik di sistem Lombok meningkat dari 313 MW menjadi 336 MW, sedangkan di sistem Tambora naik dari 132 MW menjadi 139 MW. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung lebih aktif menggunakan listrik pada waktu-waktu tersebut.
PLN mengimbau masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak, terutama pada jam-jam puncak, guna menjaga kestabilan pasokan listrik. Selain itu, PLN juga mendorong pelanggan untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile sebagai solusi praktis dalam mengelola kebutuhan kelistrikan sehari-hari.
“Aplikasi PLN Mobile memungkinkan pelanggan mengakses semua layanan listrik dalam satu genggaman,” ujar Sudjarwo.
Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, PLN berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil selama Ramadan, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. (bul)