Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Sumbawa, memastikan ketersediaan pangan khususnya beras di Sumbawa dan Sumbawa Barat aman hingga sembilan bulan kedepan di tengah impor beras sebanyak 5.900 ton.
“Berdasarkan data per tanggal 6 Januari, stok beras di gudang Bulog mencapai 9.400 ton, melihat stok yang sehingga kita masih bisa bertahan hingga sembilan ke depan, ” Kata pimpinan cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi, kenapa Ekbis NTB, Senin 6 Januari 2025.
Zuhri melanjutkan, adanya impor beras dari Myanmar ke NTB dilakukan pemerintah untuk, persiapan penyaluran bantuan bahan pangan (Banpang) selama tiga bulan. Beras impor tersebut pun dikhususkan untuk pulau Lombok sementara untuk Sumbawa akan tetap menggunakan beras dalam Negeri.
“Beras impor itu hanya untuk masyarakat di pulau Lombok, kalau Sumbawa, karena beras dalam negeri masih surplus sehingga tidak menerima beras impor,” ucapnya.
Posisi saat ini stok pangan yang tersedia di gedung mencapai 9.400 ton setara beras. Kondisi saat ini sangat surplus jika hanya untuk memenuhi ketersediaan pangan di Sumbawa dan KSB tentu jumlah tersebut sangat banyak.
“Karena kita sangat surplus, kita juga berencana untuk melakukan mobilisasi beras ke sejumlah daerah untuk menyiapkan gudang jelang penyerapan gabah di tahun 2025,” ujarnya.
Bahkan di bulan Desember tahun 2024 lalu lanjut Zuhri, pihaknya sudah tuntas menyalurkan Bapang untuk tahap terakhir. Hal itu dilakukan untuk menekan dampak inflasi yang berpotensi terjadi di daerah dengan penyediaan beras.
“Sudah mulai kita salurkan untuk Bapang tahap terakhir untuk menekan terjadinya inflasi. Termasuk juga mulai menyalurkan SPHP melalui RPK ke sejumlah wilayah,” jelasnya.
Penyaluran Bapang tersebut dikhususkan bagi masyarakat miskin dan yang mengalami rawan pangan dan gizi yang tersebar di seluruh kecamatan. Penyaluran Bapang itu meliputi 24 Kecamatan dan 165 Desa/ Kelurahan. “Total ada 49.581 penerima bantuan pangan (PBP) di Sumbawa yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI,” tukasnya. (ils)