spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBlog100,15 Ribu Orang Angkatan Kerja NTB Masih Pengangguran

100,15 Ribu Orang Angkatan Kerja NTB Masih Pengangguran

Mataram (Ekbis NTB) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Wshyudin menyampaikan kondisi terakhir ketenagakerjaan di Provinsi NTB.

Sebagaimana dipaparkan, jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 3,03 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 163,34 ribu orang dibanding Februari 2023.

- Iklan -

Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juganaik sebesar 2,80 persen poin. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 3,30 persen, turun 0,42 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023.

Menurutnya, penduduk NTB yang bekerja sebanyak 2,93 juta orang, meningkat sebanyak 169,99 ribu orang dari Februari 2023.

Wahyudin lebih rinci lagi mengemukakan, penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di NTB. Penduduk NTB usia kerja pada Februari 2024 sebanyak 4,10 juta orang, naik sebanyak 68,22 ribu orang dibanding Februari 2023. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu sebanyak 3,03 juta orang (73,97 persen), sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

Komposisi angkatan kerja pada Februari 2024 terdiri dari 2,93 juta orang penduduk yang bekerja dan 100,15 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2023, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 163,34 ribu orang. Penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak 169,99 ribu orang sedangkan pengangguran menurun sebanyak 6,65 ribu orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan dibanding Februari 2023. TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah. TPAK pada Februari 2024 sebesar 73,97 persen, naik 2,80 persen poin dibanding Februari 2023.

Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 84,64 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 63,38 persen. Kecenderungan TPAK laki-laki lebih tinggi dari TPAK perempuan disebabkan oleh faktor budaya dimana tanggung jawab mencari nafkah pada umumnya diberikan pada laki-laki.

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu terakhir.

Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2024, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 32,76 persen; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 20,55 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 9,21 persen. Dominasi lapangan pekerjaan ini dalam menyerap tenaga kerja masih sama, baik untuk Februari 2023 maupun Februari 2022.

Pada Februari 2024, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 45,45 persen. Sementara penduduk bekerja tamatan Diploma dan Universitas sebesar 11,83 persen. Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama, baik pada Februari 2023 maupun Februari 2022.

Dibandingkan dengan Februari 2023, tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah naik sebesar 4,29 persen poin, sedangkan penduduk bekerja pada jenjang pendidikan lainnya mengalami penurunan.

Apabila dibandingkan dengan Februari 2022, penduduk bekerja tamatan Sekolah Menengah Pertama, pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas), dan Sekolah Menengah Kejuruan mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,31 persen poin, 0,84 persen poin dan 0,59 persen poin.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini