Lombok (ekbisntb.com) – Lebah Trigona, dengan ukurannya yang mungil menyimpan potensi ekonomi yang besar. Tak hanya madu murninya, berbagai turunan produk inovatif kini berhasil dikembangkan dari lebah tanpa sengat ini. Mulai dari sabun mandi hingga salep kulit. Inovasi ini selain menambah nilai jual, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan limbah yang sebelumnya terbuang.
Kelompok Budidaya Madu Tuan Muda, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat telah melakukan inovasi ini. Kelompok ini telah berhasil mengubah limbah perasan madu Trigona, yang disebut propolis, menjadi produk bernilai tinggi.

“Lebah kecil Trigona ini memiliki banyak manfaat. Di antaranya produk yang bisa dihasilkan itu madu jadi atau madu yang kita botolkan. Selain dari madu itu ada bipollen, kemudian ada propolis. Nah, propolis ini adalah sisa dari perasan madu yang kita olah saat ini menjadi sabun-sabun propolis dan salep propolis,” ungkap Imamul Azkar, Ketua Kelompok Budidaya Madu Tuan Muda, Desa Bengkaung.
Sebelumnya, ampas perasan madu Trigona ini seringkali hanya menjadi limbah yang terbuang. Namun, dengan sentuhan inovasi, limbah tersebut kini menjadi bahan baku berharga. Kelompok Budidaya Madu Tuan Muda bahkan sudah membeli ampas perasan madu dari para petani, baik yang berkelompok maupun mandiri, dengan harga Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Satu kilogram ampas perasan madu ini dapat diolah menjadi sekitar 30 batang sabun.
Sabun madu Trigona saat ini dibanderol seharga Rp20.000 per batang. Sabun ini terbuat dari campuran ampas perasan madu Trigona dengan bahan-bahan alami lainnya seperti coconut oil, butter, virgin coconut oil (VCO), olive oil (minyak zaitun), dan minyak biji matahari. Kombinasi bahan-bahan ini dipercaya memberikan manfaat optimal bagi kesehatan kulit.
Selain sabun, salep kulit madu Trigona juga menjadi produk unggulan. Salep ini diformulasikan khusus untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti alergi dan iritasi. Potensi lain dari propolis, seperti propolis cair dan campuran untuk minyak rambut, juga sedang dalam tahap pengembangan dan penelitian lebih lanjut.
“Tidak ada terbuang sekarang dan nilai ampas lebah madunya kita bisa berdayakan masyarakat daripada dia buang dan tidak dihargakan,” tambah Imam menunjukkan keberhasilan program ini dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.
Madu Trigona, yang dihasilkan oleh lebah Trigona (sering disebut juga lebah kelulut atau lebah tanpa sengat), dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah banyak diteliti. Madu ini memiliki rasa yang khas, sedikit asam, dan kaya akan antioksidan.
Sabun yang dibuat dari propolis madu Trigona menawarkan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan kulit. propolis secara alami memiliki sifat antimikroba yang kuat, efektif melawan bakteri dan jamur penyebab masalah kulit seperti jerawat, gatal-gatal, dan infeksi kulit lainnya. Membantu menenangkan kulit yang meradang, mengurangi kemerahan, dan iritasi. Melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan polusi, membantu menjaga kulit tetap sehat dan awet muda. Kombinasi dengan minyak alami seperti coconut oil dan olive oil dalam sabun membantu menjaga kelembapan kulit, mencegah kekeringan dan pecah-pecah. Propolis dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan luka kecil dan membantu regenerasi sel kulit baru.
Sementara salep kulit berbasis propolis dari madu Trigona menjadi solusi alami untuk berbagai masalah kulit. Propolis sangat efektif dalam meredakan gatal, kemerahan, dan peradangan akibat alergi atau iritasi kulit. Mempercepat penyembuhan luka bakar ringan, luka gores, dan luka lainnya, karena kemampuannya dalam meregenerasi sel dan melindungi dari infeksi.
Kandungan antiseptik alami dalam propolis membantu membersihkan area kulit yang bermasalah dan mencegah infeksi. Efektif untuk kondisi kulit yang terkait dengan peradangan seperti eksim dan dermatitis.
Kelompok Budidaya Madu Tuan Muda dimulai pada tahun 2013 dengan 15 anggota. Kini, jumlah anggotanya telah berkembang pesat menjadi 40 orang, tersebar di seluruh Desa Bengkaung, dengan lebih dari seribu kotak produksi madu Trigona. Perkembangan ini tak lepas dari pembinaan yang diberikan oleh Astra Honda Motor melalui Astra Motor NTB sejak tahun 2020.
Saat ini, produksi sabun dan salep hanya mampu memenuhi permintaan lokal.Namun, semangat untuk terus berkembang dan berinovasi tidak padam. Dengan pemanfaatan potensi lokal dan dukungan dari berbagai pihak, Madu Trigona dan produk turunannya tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga simbol pemberdayaan masyarakat Desa Bengkaung.
Sebagai kelanjutan pembinaan kelompok ini, Robien Tony selaku Chief Executive Astra Motor didampingi Jeffry Mei Gamastra Runawang selaku Kepala Wilayah Astra Motor NTB, Jumat, 4 Juli 2025 kemarin meninjau kelompok ini sekaligus menyalurkan bantuan meliputi setup (rumah lebah), alat panen, topi dan sepatu boots pelindung, sarung tangan, dan pisau stainless. Selain itu, Astra Motor NTB juga membantu dalam pembuatan desain kemasan, pemasaran online dan offline, serta pendampingan dan koordinasi dengan dinas terkait.(bul)