Lombok (ekbisntb.com) – Dalam rangka mencegah masuk, keluar dan tersebarnya hama penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan, Karantina NTB terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan perkarantinaan yang andal dan terpercaya.
Benih bening Lobster atau yang biasa dikenal dengan BBL merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan peminat yang cukup banyak di pasar domestik maupun internasional.
Ada dua jenis BBL yang menjadi primadona pasar asal pulau Lombok ini, yaitu BBL jenis Pasir (Panulirus homarus) dan BBL jenis Mutiara (Panulirus ornatus).
Berdasarkan data lalulintas komoditas perikanan, Karantina NTB telah mensertifikasi sebanyak 681.748 ekor BBL pada tahun 2024 sampai dengan Rabu, 2 September 2024.
Secara rinci Agus menyatakan bahwa setidaknya terdapat 446.194 ekor BBL jenis Pasir dan 235.644 ekor BBL Jenis Mutiara telah disertifikasi oleh Karantina NTB.
Selanjutnya, Karantina NTB mencatat untuk sertifikasi tertinggi yang dilakukan oleh timnya pada BBL Pasir terdapat pada bulan Juli sebanyak 142.514 ekor dan September sebanyak 225.940 ekor.
Sementara untuk BBL jenis Mutiara juga tercatat pada bulan yang sama dengan jumlah 100.282 ekor dan 97.865 ekor.
Agus menyatakan bahwa pihaknya juga berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa Karantina.
Salah satunya dengan program baru yang telah diluncurkan pada awal september lalu oleh Badan Karantina Indonesia, yaitu Sistem layanan BEST TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology).
Terakhir Agus mengajak pengguna jasa Karantina, khususnya pengguna jasa Karantina di NTB agar dapat mulai bermigrasi ke sistem pelayanan baru tersebut untuk melakukan Permohonan Tindak Karantina (PTK online), mengingat sistem layanan tersebut telah terpadu untuk layanan Perkarantinaan Hewan, Ikan dan Tumbuhan.(bul)