PEMPROV NTB mengimbau petani tembakau untuk lebih berhati-hati menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu pada musim tanam tahun ini. Musim kemarau yang biasanya menjadi waktu ideal untuk menanam tembakau kini terganggu oleh perubahan cuaca yang tidak menentu.
Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Setda NTB, H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos.M.Si menyampaikan, meski para petani sudah terbiasa menanam tembakau pada musim kemarau, saat ini dibutuhkan kehati-hatian, karena adanya anomali cuaca.

“Petani saat ini memang sedang dalam masa kebutuhan untuk mulai bercocok tanam tembakau karena ini lazimnya musim tanam. Tapi kondisi cuaca saat ini di luar kelaziman. Ini harus disikapi dengan lebih hati-hati,” ujarnya saat dihubungi Ekbis NTB, Minggu, 1 Juni 2025.
Untuk memastikan musim tanam pertama tembakau petani tidak terganggu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan dan BMKG NTB untuk membahas proyeksi cuaca ke depan. Hasil diskusi tersebut diharapkan bisa menjadi panduan bagi petani agar tidak merugi, karena salah membaca situasi.
“Tapi gini, saya Senin akan coba diskusi dengan teman-teman di Dinas Pertanian dan BMKG, kira-kira bagaimana proyeksi cuaca ini supaya petani ada kehati-hatian melihat ketidakpastian cuaca ini,” katanya.
Menurutnya, tantangan perubahan iklim pada tanaman tembakau tidak bisa dihindari, sebab hal tersebut di luar kemampuan manusia. Bahkan, lanjutnya, BMKG saja hanya bisa menganalisis dan memprediksi.
Namun, untuk masalah di luar kondisi cuaca, seperti harga bibit, dan pupuk yang mahal, Faozal mengaku hal tersebut menjadi ranah pemerintah, dan akan segera membahas permasalahan tersebut untuk memastikan masyarakat khususnya petani tembakau tidak merugi.
Ia menegaskan Pemprov NTB sangat mengatensi permasalahan yang dihadapi oleh petani tembakau, apalagi NTB sebagai salah satu lumbung tembakau nasional. Pemprov, katanya akan mengkaji struktur biaya produksi dan mencari solusi agar petani tetap terlindungi secara ekonomi.
‘’Pemerintah provinsi pasti mengatensi, kan kita tidak mungkin membiarkan rakyat terdampak oleh situasi yang tidak menentu kemudian mereka akan rugi,’’ pungkasnya. (era)