spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiBHS Dianggap Tokoh Nasional yang Menghidupi Ekosistem Taman Narmada

BHS Dianggap Tokoh Nasional yang Menghidupi Ekosistem Taman Narmada

Lombok (ekbisntb.com) – Kehadiran tokoh nasional Bambang Haryo Soekartono (BHS) di Taman Narmada, Lombok Barat, selalu disambut hangat oleh para pedagang dan anak-anak setempat. Tidak hanya datang sebagai tamu, BHS dinilai telah berperan aktif menghidupi ekosistem ekonomi dan sosial di kawasan destinasi wisata bersejarah tersebut.

BHS memang rutin berkunjung ke Taman Narmada dalam berbagai kesempatan, baik secara pribadi maupun bersama rekannya dari DPR RI, korporasi miliknya, maupun rekan-rekan dari Partai Gerindra. Dalam setiap kunjungannya, ia tidak hanya melihat kondisi taman, tapi juga terlibat langsung dengan masyarakat sekitar.

- Iklan -

“Setiap kali datang, beliau pasti belanja kuliner, beli suvenir, songket, dan produk lokal lainnya. Anak-anak juga selalu berkumpul karena Pak BHS sering memberi hadiah untuk mereka, terutama yang berprestasi di bidang pendidikan,” ujar salah satu pedagang di kawasan taman Narmada, saat BHS datang berkunjung, Kamis, 1 Mei 2025.

Karena kedekatan tersebut, sosok BHS bahkan dielu-elukan oleh masyarakat sekitar sebagai tokoh yang “menghidupkan” Taman Narmada — bukan hanya secara simbolis, tapi nyata dalam aktivitas ekonomi harian.

Dalam kunjungan terbarunya, BHS menyampaikan keprihatinan atas pemotongan pohon-pohon tua yang memiliki nilai sejarah tinggi di kawasan taman. Ia menyebutkan bahwa beberapa pohon kamboja dan pohon beringin yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun, kini telah ditebang.

“Taman Narmada ini dibangun oleh Raja Karangasem sekitar 300 tahun lalu sebagai replika Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak. Keindahannya terletak pada keaslian dan kesejarahannya. Jangan rusak dengan konsep baru yang malah menghilangkan nilai historis itu,” tegas BHS.

Sebagai figur yang aktif di Komisi yang membidangi salah satunya pariwisata di DPR RI, BHS terus aktif mendorong penguatan sektor pariwisata, BHS menilai Taman Narmada memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat wisata budaya. Ia mengusulkan agar taman ini dilengkapi dengan fasilitas amphiteater untuk menggelar pertunjukan budaya lokal secara rutin.

“Coba lihat di Uluwatu, Bali. Pertunjukan tari Kecak bisa ditonton ribuan wisatawan setiap hari. Kalau di Taman Narmada diadakan pertunjukan budaya seminggu tiga sampai lima kali, saya yakin akan menarik banyak turis,” katanya.

Ia juga membandingkan potensi Lombok dengan destinasi lain seperti Penang dan Denmark yang mampu menarik jutaan wisatawan dengan atraksi budaya sederhana namun dikemas menarik.

Dalam pandangannya, salah satu penyebab rendahnya kunjungan wisatawan asing ke Lombok adalah minimnya transportasi publik yang terintegrasi dari bandara ke destinasi wisata. Ia menyoroti pentingnya pemerintah daerah dan pusat untuk mengintervensi kebijakan transportasi dan konektivitas yang mendukung sektor pariwisata.

“Kalau Bali bisa, kita juga bisa. Lombok punya segalanya—gunung, air terjun, pantai indah, dan budaya. Tinggal bagaimana kita kemas dan koneksikan secara mudah untuk turis,” tegasnya.

Sebagai informasi, Taman Narmada adalah salah satu situs sejarah terpenting di NTB. Dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Anak Agung Ngurah Karangasem, taman ini merupakan simbol replika dari kawasan suci Gunung Rinjani. Di dalamnya terdapat pura, kolam, dan sumber air alami yang dianggap suci dan memiliki nilai spiritual tinggi.

Melalui kunjungan dan perhatiannya, BHS terus mendorong agar kawasan ini dijaga keasliannya dan dijadikan pusat edukasi serta wisata budaya yang bermanfaat bagi masyarakat lokal dan pariwisata nasional.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan











Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut