Mataram (Ekbis NTB) – Bank Indonesia mencatat transaksi pembayaran menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) di Provinsi NTB tumbuh melejit. Diperkirakan hal ini didukung oleh semakin meleknya masyarakat memanfaatkan teknologi untuk melakukan transaksi keuangan secara digital.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap bersama Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Winda Putri Listya menyampaikan, pertumbuhan penggunaan transaksi dengan QRIS dan uang elektronik sangat tajam.
“Pertumbuhan QRIS di NTB luar biasa dibandingkan daerah lain di Indonesia. Baik secara transaksi maupun frekuensi,” katanya dalam diskusi bersama wartawan, Selasa 30 April 2024 di Mataram.
Grafik pertumbuhan penggunaan QRIS di Provinsi NTB tertinggi pada Bulan Februari 2024. Bahkan pertumbuhannya dianggap ekstrem. Hal ini menunjukkan akseptasi penggunaan QRIS di NTB semakin luas.
Berdasarkan data Bank Indonesia Provinsi NTB, pengguna QRIS sampai dengan akhir tahun 2023 sebanyak 439.975 user.
Sementara pengguna QRIS sampai dengan Februari 2024 naik menjadi 449.321 user. Nominal transaksi Januari dari Januari hingga Desember 2023 sebesar Rp776,98 miliar. Dan volume transaksi dari Januari sampai dengan Desember 2023 sebanyak 6.098.049
“Mungkin masyarakat sudah semakin terbiasa pakai QRIS,” tambahnya.
Dirinci, transkasi secara digitan di Provinsi NTB, jumlah volume transaksi Bulan Februari 2024, Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) baik debit maupun kartu kredit sebanyak 6.578.469. Uang Elektronik (UE) sebanyak 1.690.945. Real Time Gross Settlement (RTGS) sebanyak 1.156. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) sebanyak 17.195. dan QRIS sebanyak 2.428.025.
Sementara itu, secara volume, jumlah nilai transaksi Bulan Februari 2024 untuk APMK sebesar Rp6,4 triliun. UE sebesar Rp213 miliar. RTGS sebesar Rp2,9 triliun. SKNBI sebesar Rp853 miliar. Dan QRIS sebesar Rp195,65 miliar.
Berry menambahkan, kemudahan bertransaksi dengan QRIS ini, lanjut Berry, didukung oleh semakin banyaknya merchan QRIS. Sehingga pengguna merasakan kemudahan bertransaksi tanpa harus menggunakan uang secara langsung. Cukup dengan menanfaatkan android yang terhubung langsung dengan mobile banking masing-masing pengguna.
Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. QRIS semakin populer di masyarakat, memudahkan transaksi dan mempercepat adopsi teknologi pembayaran di Indonesia.
Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Winda Putri Listya menambahkan, tingginya lonjakan penggunaan QRIS pada bulan Februari 2024 dipengaruhi oleh event budaya Bau Nyale. Dimana, pada event tahunan ini transaksi di para pelaku UMKM dilakukan dengan QRIS.
“Tapi kesimpulannya, semakin banyak frekuensi literasi, maka semakin banyak transaksi dengan QRIS,” demikian Winda.(bul)