Beranda Bisnis Lalu Kusnawan Kembali Terpilih Pimpin IHGMA NTB

Lalu Kusnawan Kembali Terpilih Pimpin IHGMA NTB

0
Lalu Kusnawan Kembali Terpilih Pimpin IHGMA NTB
Foto bersama usai Kongres IHGMA NTB di Hotel Merumata Senggigi, Jumat, 28 Februari 2025, yang kembali memilih Lalu Kusnawan sebagai Ketua IHGMA untuk periode 2025-2028.(ekbisntb.com/bul)

Lombok (ekbisntb.com) – Kongres Daerah Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025, di Hotel Merumata, Senggigi, Lombok Barat, berjalan dengan lancar dan kondusif. Proses pencalonan telah dibuka secara terbuka mulai 13 hingga 19 Februari 2025, dengan mengikuti ketentuan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ADRT) organisasi.

Dalam proses pencalonan, akhirnya muncul satu nama yang dipilih untuk memimpin IHGMA NTB, yaitu Lalu Kusnawan. Pemilihan ini dilakukan berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai selama kepemimpinan periode sebelumnya. Oleh karena itu, Kongres memutuskan untuk memberikan kepercayaan kepada Lalu Kusnawan untuk memimpin IHGMA NTB kembali pada periode 2025-2028.

Pada periode kedua ini, IHGMA NTB berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan dengan baik pada periode sebelumnya. Salah satu agenda utama yang harus dihadapi adalah kesuksesan pelaksanaan Kongres Nasional IHGMA yang akan dilaksanakan di Solo pada 26-28 April 2025.

Namun, tantangan besar juga masih menanti. Salah satunya adalah upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor perhotelan dan pariwisata secara umum. IHGMA NTB juga berencana untuk terus memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan terkait, karena sektor pariwisata memerlukan sinergi antar berbagai pihak untuk berkembang. IHGMA NTB siap mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan sektor ini.

Lalu Kusnawan, Ketua terpilih, menyampaikan bahwa sektor pariwisata NTB telah menunjukkan kebangkitan pasca-pandemi COVID-19. Tahun 2022 menandai kebangkitan dunia setelah pandemi, dan pada 2023 sektor pariwisata mengalami lonjakan pertama, yang kemudian diikuti oleh lonjakan kedua pada 2024.

Namun, tantangan terbesar yang akan dihadapi pada tahun 2025 adalah apakah tren positif ini dapat berlanjut atau justru mengalami kemunduran. Beberapa faktor, termasuk pemangkasan anggaran dan pembatasan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di hotel, menjadi potensi ancaman bagi sektor ini.

Pembatasan kegiatan MICE di hotel berdampak signifikan pada industri perhotelan, mengingat 40 persen pangsa pasar hotel yang memiliki fasilitas MICE berasal dari kegiatan tersebut. Banyak mitra hotel yang menghentikan kerja sama sementara akibat minimnya kegiatan MICE, yang dapat memaksa hotel melakukan efisiensi di berbagai lini. Oleh karena itu, IHGMA NTB mendorong agar kebijakan pembatasan MICE ini ditinjau ulang untuk menghindari dampak negatif lebih lanjut terhadap industri perhotelan.

Salah satu program unggulan yang akan terus dilanjutkan adalah “1 GM 1 SMK,” yaitu kerja sama antara General Manager hotel dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencetak SDM pariwisata yang siap terjun ke dunia kerja. Melalui program ini, IHGMA NTB berupaya mempersiapkan siswa-siswi SMK agar lebih siap menghadapi dunia kerja dan dapat berkontribusi dalam industri pariwisata NTB.

Selain itu, keterbatasan jumlah penerbangan dari dan ke Lombok menjadi tantangan serius bagi sektor pariwisata di NTB. Beberapa maskapai penerbangan telah membatasi operasionalnya, yang berpotensi menghambat arus wisatawan. IHGMA NTB berharap pihak terkait dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi masalah ini, sehingga sektor pariwisata NTB dapat terus berkembang.

Dengan berbagai tantangan yang ada, IHGMA NTB di bawah kepemimpinan Lalu Kusnawan berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor perhotelan dan pariwisata di NTB. Dukungan dari semua pihak sangat diharapkan untuk membawa pariwisata NTB semakin maju dan kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional. (bul)