spot_img
26.5 C
Mataram
Beranda blog Halaman 582

38.660 Ekor Lobster NTB Sudah Terkirim ke Pasar Domestik dan International

0
Karantina NTB (Ekbis NTB/bul)

Praya (Ekbis NTB) – Balai Karantina NTB melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara Internasional Lombok (BIL) hampir setiap hari melakukan kegiatan Sertifikasi terhadap komoditas Lobster yang berasal dari berbagai wilayah di provinsi ini.

Tercatat dari Januari-April 2024 sebanyak 37.640 ekor atau sekitar 12,5 Ton jumlah lobster konsumsi yang di kirim dengan tujuan domestik. Sedangkan untuk tujuan ekspor, sebanyak 1.020 ekor atau sekitar 300 Kg.

Lobster yang beredar antar area di Indonesia antara lain memenuhi kebutuhan di beberapa daerah seperti Bali dan Jakarta. Sedangkan untuk pasar ekspor, Lobster asal NTB dikirim ke Malaysia dan Singapura.

Agus Mugiyanto, Kepala Karantina NTB menyampaikan bahwa lobster merupakan jenis udang laut yang sering juga disebut dengan udang barong atau udang karang dan sangat digemari oleh pecinta boga bahari.

“Ada empat jenis lobster yang ada di NTB yaitu Lobster jenis pasir, mutiara, bambu, dan batu,” ungkap Agus, Kamis 18 April 2024.

Agus juga menegaskan, Karantina Indonesia tidak hanya menjaga dan mencegah terjadinya penyebaran HPHK, HPIK dan OPTK, tetapi juga ikut berperan aktif dalam memfasilitasi kegiatan perdagangan baik domestik maupun ekspor.(bul)

Bank Indonesia Buka Pasar Minyak VCO Lombok Utara Hingga Bangladesh

0
Windia Putri Listya (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Minyak Virgin Coconut Oil (VCO) yang diproduksi di sentra pengolahan kelapa Al Amin, Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara sudah menembus pasar luar negeri. Salah satunya Bangladesh.

Selama ini, pemasaran menjadi persoalan. Selain standar kualitas produksi. Bank Indonesia kemudian melakukan intervensi dengan memberikan pelatihan-pelatihan, melibatkan expert (pakar), salah satunya, eksportir VCO dari Jogja.

Zulhadi, Ketua Sentra Pengolahan Kelapa Pemenang Timur mengatakan, selama ini minyak goreng kelapa, maupun VCO yang dihasilkan pemasarannya belum sebanding dengan potensi bahan baku dan produksi. Sehingga, pasar luar negeri sangat diharapkan.

Gayung bersambut, fasilitasi pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh Bank Indonesia sudah membuka potensi pasar luar negeri.

Pelatihan yang sudah dilaksanakan dari Bank Indonesia meliputi, bagaimana memilih ukuran kelapa yang standar, memeras kelapa untuk menghasilkan santan maksimal, dan pelatihan untuk menghilangkan aroma kelapa setelah menjadi minyak kelapa. Serta, bagaimana menghasilkan minyak kelapa agar tidak berubah kualitasnya dalam waktu cepat. Serta pelatihan ketentuan-ketentuan lain untuk menghasilkan VCO berstandar pasar luar negeri.

“Sekarang kita sudah siap memenuhi pasar luar negeri. Tinggal menunggu buyernya langsung, mau dibuatkan VCO spek berapa. Karena ada 15 spek, itu terkait kualitas dan kuantitas produksi. Sementara ini kita masih kirimnya lewat Jogja,” ujarnya.

Secara kapasitas, VCO bisa diproduksi seribu liter perhari, atau sebulan dapat memproduksi hingga 50 ribu liter. Dalam kegiatan produksi ini, ia melibatkan ratusan orang mitra di Kabupaten Lombok Utara.

VCO atau minyak gorreng yang diterima dari mitra kemudian diolah lagi untuk menghasilkan VCO dan minyyak goreng sesuai standarnya.

“Cuma kapasitas sedot pasarnya yang masih lemah. Karena itu, kita banyak membuat minyak kelapa yang dipasarkan di dalam daerah. Karena itu, kita sangat berharap pasar luar negeri ini untuk membuka pasar yang lebih luas untuk VCO kita,” tambahnya.

Saat ini, terdapat 10 mesin peras kelapa, dan 20 mesin parut yang bisa digunakan untuk berproduksi. Bantuan dari Kementerian Perindustrian yang diserahkan hibahnya ke Pemda Kabupaten Lombok Utara. Namun mesin-mesin ini hanya tiga unit yang digunakan, terbentur petunjuk pelaksanaan untuk operasionalnya sebagai asset pemerintah.

Sebelumnya, Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Winda Putri Listya, Kamis 18 April 2024 di Mataram mengatakan, Bank Indonesia melihat potensi kelapa yang cukup besar di Kabupaten Lombok Utara.

Potensi ini masih dimanfaatkan secara konvensional untuk menghasilkan minyak goreng, dan VCO. Secara produksi, masyarakat di pesisir dan pegunungan di Lombok Utara sudah bisa memproduksi minyak.

Setelah ditinjau langsung oleh mentor yang didatangkan oleh Bank Indonesia, proses pemerasan kelapa dilakukan masih secara manual dan minyak yang dihasilkan lebih sedikit. Seharusnya, santan yang dihasilkan bisa 90 persen, tapi karena diperas secara manual, hasilnya hanya 40 persen. Belum ada hilirisasi secara massif. Sehingga biaya produksi tinggi, dan berat bersaing di pasaran.

Karena itu, Bank Indonesia menurutnya, ingin mengembangkan sentra produksi VCO berbasis ekspor di Lombok Utara. Dengan sudah mendatangkan expertnya dan mberikan pelatihan-pelatihan standar VCO ekspor, diharapkan kedepan, sentra pengolahan kelapa di Lombok Utara ini bisa menjadi sentra ekspor VCO di NTB.

“Kelapa yang di KLU sudah tembus pasar Banglades, sudah kirim. Tapi Sekarang belum bisa direct, jadi harus dicek dulu kualitasnya dan standarnya di Jogja. Baru ke pasar Internasional,” ungkapnya.

VCO sendiri manfaatnya cukup banyak, diantaranya manfaat obat, suplemen, selain sangat bagus untuk menggoreng.

Selama ini untuk harga VCO berat menembus pasar karena harganya bisa mencapai Rp100 ribu perliter. Setelah diberikan pelatihan efisiensi produksi, harganya bisa turun sampai Rp30 ribu perliter untuk ekspor.

“Bahkan dengan harga ini, mengirim ke Jogja dan biaya kirimnya ditanggung sendiri, itupun masih ada dapat marjinnya,” tambahnya.

Winda mengatakan Bank Indonesia akan terus melakukan pendampingan program dan bantuan peralatan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas produksi VCO berstandar pasar luar negeri.

“Bank Indonesia berharap, setidaknya masyarakat pegunungan dan pesisir di Lombok Utara memiliki pendapatan tambahan dari kegiatan ekonomi ini,” demikian Winda.(bul)

Enam Pemegang Saham Jamkrida NTB Bagi Laba Sebesar Rp1,5 Miliar

0
Foto : RUPS Jamkrida NTB tahun buku 2023, pada 4 April 2024 (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Enam pemegang saham perusahaan penjaminan kredit milik daerah, PT. Jamkrida NTB Bersaing membagi laba setelah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2023, 4 April 2024.

Enam pemegang saham dengan rincian besaran laba yang diterimanya masing-masing, Pemprov NTB menerima Rp1,3 miliar dari penyertaan saham sebesar 82,32 persen. Pemkot Mataram menerima Rp48,3 juta dari penyertaan saham sebesar 3,05 persen.

Pemkab Lombok Tengah menerima laba sebesar Rp48,3 juta dari penyertaan modal sebesar Rp3,05 persen. Pemkab Lombok Barat menerima laba sebesar Rp48,3 juta dari penyertaan modal sebesar Rp3,05 persen.

Begitu juga Pemkot Bima menerima laba sebesar Rp48,3 juta dari penyertaan modal sebesar 3,08 persen dan Pemkab Bima menerima laba sebesar Rp86,9 juta dari penyertaan modal sebesar 5,49 persen.

Total laba pada tahun 2023 menurut Direktur Utama PT. Jamkrida NTB, Lalu Taufik Mulyajati, Kamis 18 April 2024 sebesar Rp2,6 miliar lebih.

Dari modal inti yang dikelola dari masing-masing pemegang saham sebesar Rp37,51 miliar per Desember 2023.“Dari total laba, 60 persennya dibagi menjadi dividen, sesuai pembagian itu totalnya sekitar Rp1,3 yang dibagi ke Pemprov NTB, baru ke kabupaten/kota masing-masing sesuai dengan sahamnya sekitar 3 persen,” ujarnya.

Secara kualitatif para pemegang saham rata-rata ingin menambah saham ke Jamkrida NTB. Berdasarkan diskusi saat dilangsungkannya RUPS.Pelaksanaan RUPS sebagai pertanggungjawaban kinerja Jamkrida NTB Bersaing di tahun 2023 kepada semua pemegang saham.

“Juga sampaikan terkait perkembangan terkini, terkait konversi ke syariah penuh. Kita sudah sampaikan, tinggal nunggu registrasi perda konversi dari Kemendagri,” ujarnya.

Setelah terbitnya nomor registrasi, baru dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk penetapan Jamkrida NTB Syariah. Rencananya dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, H. Wirajaya Kusuma mengatakan, daerah sedang menunggu hasil fasilitasi Perda tentang Konversi PT. Jamkrida NTB bersaing menjadi syariah penuh dari Kemendagri.

“Persyaratan lainnya on the track sesuai persyaratan yang ditentukan OJK. Kita terus berupaya optimal agar proses konversi selesai secepatnya,” terangnya.

Sementara itu, terkait kabupaten/kota lainnya di NTB yang belum menyertakan saham ke Jamkrida NTB, Direksi dan Komisaris PT. Jamkrida NTB beserta jajaran terus berupaya agar Pemkab se NTB dapat ikut serta menjadi pemegang saham. “Melalui kegiatan ekspose kinerja PT.

Jamkrida dan manfaat yang diperoleh ketika menjadi pemegang saham. Tentu kami berharap dibantu memberikan informasi agar Pemkab yang belum berpartisipasi dapat ikut dalam kepemilikan saham PT. Jamkrida NTB,” demikian Wirajaya.(bul)

Bank Indonesia Akan Lebih Ekspansif Mengembangkan Potensi Pulau Sumbawa

0
Winda Putri Listya (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Bank Indonesia akan mulai menggarap secara massif untuk mengembangkan potensi ekonomi di Pulau Sumbawa.

Langkah ini diambil untuk mendorong pemerataan ekonomi dan peningkatan sumber daya alam, serta sumber daya manusia di Provinsi NTB ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Berry A Harahap melalui Deputy Kepala, Winda Putri Listya menyatakan hal tersebut, saat melakukan kunjungan silaturrahmi ke sekretariat wartawan ekonomi NTB, Kamis 18 April 2024.

“Kita akan mulai lakukan di triwulan II tahun 2024 ini di Pulau Sumbawa,” kata Winda.

“Ada yang nanya, kenapa kesana, karena masyarakat dan pemerintah daerah di sana agresif. Kalau BI yang ngotot memulai, khawatirnya setelah dikasi program, gak dirawat. Kalau sudah pemerintah daerah dan masyarakatnya semangat, dan mereka minta, besar kemungkinan programnya akan terus dilanjutkan,” imbuhnya.

Rencananya, Bank Indonesia akan membuat kluster-kluster ekonomi, seperti halnya yang selama ini dilakukan. Kluster yang sudah dibuat di Pulau Sumbawa salah satunya, kluster padi system semai kering di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk mendorong eksistensi produksi padi ditengah cuaca ekstrem.

Kluster yang rencananya akan dikembangkan di kabupaten/kota lainnya di Pulau Sumbawa bisa terkait kluster ketahanan pangan terkait. Bahkan Bank Indonesia berencana akan mengembangan kluster zona halal di Bima (halal food).

Zona halal yang akan dibuat sebagai pilot project (percontohan) ini rencananya di Panda, termasuk di Amahami. Bank Indonesia akan melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha dari hulu hingga hilir.

“Kita ingin membuat sukses story zona halal ini,” tambahnya.

Bank Indonesia juga akan menggarap potensi di Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Sumbawa. Pendampingan dilakukan bisa dalam bentuk pengembangan sektor pariwisata dan sektor pertanian yang memang menjadi unggulan.

“Yang berkaitan dengan pariwisata, bisa kita dorong kembangkan Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata) seperti yang sudah dilakukan di Lombok Tengah. Makanan halalnya, agar bagaimana wisatawan itu merasa nyaman,” tambahnya.

Secara umum, Bank Indonesia akan melakukan intervensi untuk mengembangkan komoditas unggulan yang terkait dengan stabilitas inflasi, dan mendorong ekspor komoditas.(bul)

Atasi Gejolak Harga Jagung, Bulog akan Beli dengan Dua Skema

0
Perum Bulog Wilayah NTB (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Produksi jagung di NTB sudah mulai memasuki masa panen raya. Harga saat ini juga disebut-sebut anjlok. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Perum Bulog Wilayah NTB akan melakukan penyerapan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Harga Acuan Jagung sendiri sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbanas) Nomor 5 Tahun 2022 yaitu Rp4.200 /Kg dengan kadar air maksimal 15 persen dan rafaksinya sesuai Kadar air dan kualitas.

Pemimpim Perum Bulog Cabang Bima Kurnia Rahmawati, menyampaikan bahwa Perum Bulog Bima membeli jagung dengan dua skema.

Skema pertama dengan mekanisme komersil yaitu Bulog Cabang Bima langsung beli jagung kering dengan harga Rp4.500 / Kg (include pajak) dengan ketentuan KA maksimal 14 persen dan kemasan 70 Kg.

Skema kedua dengan mekanisme Cadangan Jagung Pemerintah sesuai Harga Peraturan Badan Pangan Nasional mulai dari yang kering sampai yang basah. Tentunya nanti harga tergantung kadar air dengan rafaksi sesuai peraturan pemerintah.

“Skema kedua ini kita laksanakan pembelian melalui CDC Bulog yang ada di manggalewa Kabupaten Dompu. Jelas Kurnia
Kurnia menambahkan yang bisa menjual langsung Jagungnya ke Bulog dengan ketentuan ada NIB, NPWP dan membuat rekening BRI.

Harga jagung sendiri saat ini masih sesuai HPP dimana gudang swasta seperti CPI beli dengan harga Rp4.400/Kg. Bulog juga terlibat banyak mengamankan harga sesuai HAP Pemerintah.

“Tahap pertama ini skema komersil kita siapkan 1.000 ton dulu ini kualitasnya maksimal KA 14 persen dan kemasan rata 70 Kg. Selanjutnya untuk CDC di Manggalewa mulai buka tanggal 19 April 2024 dengan kebutuhan perhari 120 ton,” demikian Kurnia.(bul)

Harga Jagung Anjlok

0
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, H. Abdul Aziz(Ekbis NTB/era)

Mataram (EkbisNTB.com) – Setelah mengalami puncak harga selama beberapa bulan terakhir, kini harga jagung pakan ternak mulai anjlok di pasaran. Petani menuntut harga pokok penjualan dinaikkan.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. Abdul Aziz, S.H.,M.H mengatakan, anjloknya harga jagung ternak ini disebabkan oleh berbagai faktor. Diantaranya, libur lebaran Idul Fitri selama seminggu, sehingga para pengepul dan pelaku usaha juga ikut libur. Sementara, stok jagung melimpah yang menyebabkan penurunan harga. “Karena libur lebaran jadi pengepul juga libur,” jelasnya.

Meskipun harga pokok penjualan jagung ternak berada di angka Rp4.200 perkilogram, amun Divre Badan Urusan Logistik NTB, membeli jagung di petani dengan harga 4.400 perkilogram. Artinya, Bulog membeli di atas harga pokok penjualan.

Walaupun dibeli dengan harga mahal, petani tetap menuntut pemerintah menaikkan harga jagung. “Petani kan menuntut Rp5000/kg, minta perubahan HPP,” katanya.

Petani diminta tidak hanya menuntut kenaikan harga pembelian, juga meningkatkan kualitas jagung ternak. Petani harus bisa menyesuaikan kadar air. Selama ini, peternak biasanya menyimpan stok jagung dengan kadar air yang tidak sesuai, sehingga menyebabkan jagung akan jamuran dan mempengaruhi pertumbuhan ternak unggas peternak.

“Kita ingin dalami 36, 38 ini dengan kadar air berapa, karena 42 itu kan dengan kadar air 15, kalau kadar airnya diatas 15 umpamanya 18-20 ya tentu para peternak pasti komplain kan, karena itu pasti berpengaruh kepada kualitas jagung,” terangnya.

Ia juga menyarankan kepada petani untuk setidaknya menyimpan dulu stok jagung ternak yang dimilikinya, karena ketika permintaan jagung mulai tinggi menyebabkan kelangkaan, maka akan berdampak pada kenaikan harga jagung.

Tuntutan petani untuk mengubah HPP, Aziz mengatakan, penentuan perubahan harga pokok bukanlah kewenangannya, melainkan ditentukan oleh pemerintah pusat. Apabila HPP jagung dinaikkan maka akan berpengaruh pada lonjakan inflasi karena jagung sebagai pakan unggas akan mempengaruhi harga bahan pokok seperti daging ayam dan telur ayam. (era)

Sampah di Gunung Rinjani Capai Sebelas Ton Setahun

0
Kadis DLHK, Julmansyah S.Hut., M.A.P (Ekbis NTB/era)

Mataram (EkbisNTB.com) – Tingginya aktifitas pendakian di Gunung Rinjani, justru menimbulkan persoalan. Rendahnya kesadaran wisatawan menjaga lingkungan memicu tumpukan sampah. Tercatat sampah di gunung ketiga tertinggi di Indonesia, mencapai sebelas ton dalam setahun.

Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., MAP mengatakan, banyaknya sampah yang dihasilkan di Gunung Rinjani menjadi bahan evaluasi. Artinya, program “Bawa Turun Sampah” belum sepenuhnya diterapkan oleh pendaki.

Catatannya bahwa produksi sampah dari Gunung Rinjani mencapai sebelas ton dalam setahun. “Kita akan melakukan perbaikan program,” kata Julmansyah dikonfirmasi pada, Rabu 17 April 2024.

Julmansyah berencana akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di wilayah Sembalun dan mengaktivasi kembali TPS3R yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

Menurutnya, TPST sangat dibutuhkan di Lombok Timur. Dengan wilayah yang sangat luas dinilai tidak bisa mengandalkan satu TPST saja.

Menurutnya, TPST Ijo Balit, Kecamatan Labuhan Haji, tidak bisa menampung seluruh sampah yang dihasilkan oleh penduduk Lombok Timur. Kondisi diperparah dengan sarana prasarana seperti armada yang sangat terbatas.

“Sebenarnya Lombok Timur itu idealnya tiga TPA, kalau satu TPA itu kan tidak cukup mengcover satu wilayah karena luasnya,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap Pemkab Lombok Timur sebagai pemerintah daerah lebih pro aktif terkait dengan rencana pembangunan TPST tersebut. Demikian pula, dengan rencana pembangunan TPST baru di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Sebagai destinasi prioritas, pembangunan TPST di kawasan TNGR dinilai menjadi alternatif terbaik dalam menangani permasalahan sampah yang ada di kawasan ini.

“Sehingga memang kita pikir Sembalun ini harus memiliki wise manajemennya tersendiri sebagai destinasi prioritas sebelum jauh lebih parah dari lokasi yang lain,” demikian kata dia.(era)

Kenali Hipertensi, Apa yang Harus Dilakukan?

0
dr. Tiffani Ratu (Ekbis NTB)

Oleh: dr. Tiffani Ratu

Hipertensi atau disebut juga dengan tekanan darah tinggi. Penegakan diagnosis hipertensi dilakukan oleh seorang dokter. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi saat tekanan darah sistolik diatas 140 dan diastolik diatas 90 mmHg yang diukur saat istirahat, minimal dengan dua kali pemeriksaan. Hipertensi sering kali disebut sebagai silent killer, karena hampir tidak bergejala, dan baru muncul saat terdapat komplikasi di berbagai organ yang pada akhirnya menyebabkan kematian. Banyak organ yang dirusak secara perlahan oleh tekanan darah tinggi mulai dari jantung, otak, ginjal, pembuluh darah, hingga mata. Gejala yang muncul dapat berupa nyeri kepala, nyeri tengkuk dan mudah lelah. Jika sudah sampai pada tahap kerusakan organ, dapat muncul keluhan seperti sesak nafas, nyeri dada, bengkak pada kedua tungkai, mata rabun, hingga penurunan kesadaran.

Apa yang harus dilakukan jika sudah mengalami gejala-gejala di atas? Pertama, konsultasikan gejala tersebut ke dokter pribadi anda agar meminimalisir komplikasi. Kedua, patuhi aturan obat anti hipertensi yang diberikan oleh dokter dan harus diminum rutin. Jangan kuatir, obat antihipertensi yang sesuai dengan dosisnya dan diminum rutin justru mengurangi resiko kerusakan ginjal, jantung dan organ lainnya yang dapat dirusak jika hipertensi tidak terkontrol.

Lalu apa yang bisa dilakukan selain mengkonsumsi obat untuk mencegah komplikasi? Yaitu dengan mengubah gaya hidup kita. Batasi konsumsi garam untuk penderita hipertensi, kurang dari 5 gram garam dalam sehari, yang artinya kurang dari 1 sendok teh. Pengurangan konsumsi garam juga dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan olahan, misalnya makanan cepat saji, makanan yang mengandung kecap asin, dan mie instan. Dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Lakukan olahraga minimal tiga kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang memiliki intensitas ringan, seperti berenang, jalan cepat, maupun bersepeda.

Selain diet dan olahraga yang konsisten, berhenti merokok juga memiliki peran yang penting dalam menurunkan resiko komplikasi hipertensi. Nah! Mulai sekarang untuk teman-teman yang masih merokok, yuk berhenti merokok! Salam sehat!

Pelaku UMKM Diminta Daftarkan HAKI

0
Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham NTB beserta jajarannya (Ekbis NTB/era)

Mataram (EkbisNTB.com) – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar silaturahmi bersama dengan media. Produk usaha mikro, kecil, dan menengah didorong agar dikenal dunia,sehingga diminta didaftarkan hak atas kekayaan intelektual dan produk hukum.

Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham NTB, Anton Edward Wardhana, S.Kom.,M.Si membahas terkait dengan bagaimana memajukan UMKM yang ada di NTB.

Produk UMKM yang ada di Bumi Gora, hanya ada beberapa produk yang mendunia seperti mutiara, madu hutan sumbawa, Kopi Tambora dan beberapa UMKM lainnya. Sebagai salah satu langkah strategis dalam mendongkrak UMKM dan perekonomian masyarakat, Anton mendorong masyarakat NTB, untuk mendaftar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Badan Hukum terkait merk produknya. “Hanya ada beberapa produk yang mendunia,” terangnya.

Kepala Bagian Umum Kanwil Kemenkumham NTB, Asri, S.H.,M.H menjelaskan, manfaat mendaftarkan HAKI dan Badan Hukum bagi UMKM sangat penting. Diantaranya, dapat lebih mudah mengakses kredit perbankan dan produk UMKM dapat dipromosikan keluar negeri dan ke provinsi lain. “Dan, juga lebih gampang ikut pameran,” katanya pada Rabu 17 April 2024.

Cara mendaftar HAKI dan Badan Hukum, sangat mudah dan terjangkau. Masyarakat dapat mengakses melalui aplikasi secara dalam jaringan atau online. Alternatif lainnya adalah, datang langsung ke Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM NTB.

Pemohon hanya membayar Rp50.000, dan produk UMKM langsung terdaftar HAKI dan Badan Hukum.

Asri melanjutkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat pelaku UMKM terkait dengan bagaimana manfaat pendaftaran HAKI dan Badan Hukum bagi kemajuan UMKM yang mampu mendongkrak perekonomian. Sampai saat ini kata dia, produk UMKM masih belum bisa berputar secara maksimal.

Ia menyatakan bahwa dengan mendaftar HAKI dan Badan Hukum, pelaku UMKM sudah bisa maju membangun produknya secara modern.

“Tujuannya itu bagaimana cara mendorong UMKM ini berdagang atau berbisnis bukan model konvensional lagi, secara modern, dengan mendaftar Badan Hukumnya itu dulu, mendaftarkan mereknya,” ujarnya. (era)

Pedagang Baju dan Aksesoris di Pantai Senggigi Laris Manis

0
Ani, Pedagang Pakaian dan Aksesoris Pantai, di Pantai Senggigi pada Rabu 17 April 2024. (Ekbis NTB/Glo)

Giri Menang (EkbisNTB.com) – Perayaan lebaran topat menjadi berkah bagi pedagang baju dan aksesoris di Pantai Senggigi. Ramainya pengunjung sehingga barang dagangan mereka banyak dilirik.

Ani, salah satu penjaga toko pakaian dan aksesoris mengaku barangnya akan banyak dibungkus oleh pengunjung. Apalagi saat momen lebaran seperti ini, masyarakat biasanya akan pergi bersama keluarga besar untuk berlibur sekaligus bersilaturahmi. Kain pantai, kaca mata renang, kaca mata hitam, topi, baju dan celana pantai, dan lain-lain merupakan barang yang sering dijual jika berkunjung ke pantai.

“Setiap lebaran, alhamdullilah, tetap ramai,” katanya sambil tersenyum pada Rabu 17 April 2024.

Barang yang paling banyak dicari adalah baju dan celana, serta kaca mata renang. Harga pakaian dan celana dibanderol mulai dari Rp 50.000 – Rp100.000 untuk masyarakat lokal. Berbeda dengan turis mancanegara yang ingin membeli barangnya, ia jual dengan harga di atas Rp100.000. “Kalau lokal, paling Rp 50.000. Kalau bule di atas Rp 100.000,” sambungnya.

Ia juga mengatakan jika moment lebaran topat untung yang didapatkan mencapai jutaan. Karena, ia membantu menjual barang orang, keuntungan mencapai jutaan rupiah hanya bisa dihitung dengan jari. “Alhamdullilah dapet. Kalau sendiri ndak sih sampai sejutaan, kadang sihnya, kurang lebih segitu dah,” ucapnya. (glo)