Lombok (ekbisntb.com) – NTB memiliki banyak peninggalan sejarah yang belum diungkap hingga saat ini. Apalagi, banyak benda bersejarah ini yang dipamerkan dan dipajang di museum.
Seperti batu lingga yang berukuran 1 meter dipajang di halaman Museum Negeri NTB. Batu lingga yang dibatasi besi di sekelilingnya ini menjadi salah satu perhatian pengunjung, karena bentuknya yang berbeda dengan koleksi yang dimiliki museum. Tidak hanya itu, batu lingga ini sering dijadikan sebagai objek untuk berswafoto ketika berkunjung ke Museum Negeri NTB.
Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, S.H., M.H., yang dikonfirmasi Suara NTB, menjelaskan, jika batu lingga yang sekarang ini dipajang di halaman Museum Negeri NTB ditemukan di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Menurutnya, batu lingga ini berukuran cukup besar dan otentik dibandingkan batu lingga sejenisnya.
“Jadi itu batu lingga yang memang cukup besar. Termasuk lingga Yoni yang paling besar yang ditemukan di NTB. Bahkan di Jawa sedikit sekali batu lingga sebesar itu,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan batu lingga ini menunjukkan bahwa abad 10 Masehi sudah ada komunitas Hindu dan Buddha di NTB yang membangun peradaban masyarakat. “Perkiraan kita se zaman dengan situs Wadu Pa’a di Teluk Bima,” ujarnya.
Diakuinya apa yang disampaikan setelah dilakukan penelitian oleh arkeolog dengan model seperti itu memiliki kemiripan dengan peninggalan agama Buddha di Bima.
Meski demikian, ujarnya, pihaknya melakukan pengkajian lebih lanjut terkait temuan batu lingga ini, sehingga mampu memberikan pencerahan mengenai sejarah ditemukannya batu lingga di NTB.
Selain itu, pihaknya juga bertekad terus mencari koleksi benda-benda bersejarah yang ada di masyarakat. Pihaknya akan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara perawatan benda bersejarah, sehingga tidak rusak karena kurang mendapatkan perawatan.
Tidak hanya itu, perawatan benda bersejarah yang telah berusia ratusan tahun berbeda dengan koleksi yang masih baru. Bahkan hingga sekarang koleksi benda bersejarah yang ada di museum tetap mendapatkan perawatan, seperti koleksi yang terbuat dari besi, kayu, kain hingga kertas. Hal ini penting dilakukan agar koleksi benda bersejarah ini menjadi salah satu pembelajaran tentang sejarah masa lampau bagi generasi sekarang ini. (ham)