spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBNol Kasus, NTB Bebas Polio

Nol Kasus, NTB Bebas Polio

Mataram (ekbisntb.com) – Pj Gubernur NTB, Mayjen (Purn) Hassanudin mengatakan sampai dengan saat ini, tidak ditemukan satu kasus polio di NTB. Hal ini menurutnya patut disyukuri, sebagai bukti baiknya koordinasi pemerintah provinsi dengan pemerintah kota untuk mencegah adanya kasus polio di provinsi ini.

“Alhamdulillah sampai saat ini masyarakat tidak ada yang terpapar polio. Namun demikian, hal yang paling positif adalah pencegahan,” ujarnya setelah acara Pekan Imunisasi Nasional Polio di Posyandu Amal Sejati 1, Selasa, 23 Juli 2024.

- Iklan -

Pada acara pekan polio ini, Pj Gubernur menghimbau kepada sebanyak 802.000 anak NTB untuk divaksinasi. Karena, penyakit polio merupakan penyakit menular yang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut kecuali dengan pencegahan melalui imunisasi polio.

“Kepada para bupati dan walikota se NTB, khususnya stakeholder terkait mensukseskan program ini, 802.000 anak lebih harus tervaksinisasi PIN polio” lanjutnya.

Target imunisasi PIN polio di NTB tahun ini ialah 95 persen, namun, jika bisa NTB sampai 102 persen, sehingga provinsi ini terbebas dari bahaya polio.

Hal senada juga disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dikes NTB, Badarudin, S.Kep.,Ners, yang menghimbau untuk seluruh masyarakat yang memiliki anak usia 0-7 tahun untuk melakukan imunisasi polio. Menurutnya PIN polio tahun ini berbeda dengan PIN polio lainnya, yang mana di PIN tahun ini diberikan anti gen yang tidak diberikan pada PIN polio manapun.

“PIN polio tahun ini tidak akan diberikan di priode lain, karena PIN ini diberikan anti gen yang tidak diberikan PIN reguler yang disebut dengan NOVP (Nopel Vaksin Polio),” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri.,MM.,MARS., mengatakan hal yang sama bahwa untuk mendapatkan vaksin PIN polio ini, Indonesia harus bersaing dengan berbagai negara di dunia.

“Indonesia mendapatkan vaksin polio ini dengan susah payah, bersaing dengan negara India dan Afrika juga ada yang memang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB),” ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa Indonesia khususnya NTB beruntung mendapatkan dosis vaksin PIN Polio tahun ini, karena memang masih ada KLB di tujuh provinsi di Indonesia. Meski Indonesia tidak termasuk daerah dengan KLB polio, namun tetap dibutuhkan pencegahan agar penyakit ini tidak menyerang anak NTB.

“Tidak akan ada lagi, dan ini gratis. Tidak boleh ada pemungutan satu sen,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Komite Daerah (Komda) KIPI Provinsi NTB, dr Djelantik, menjelaskan terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), ia mengatakan, laporan masyarakat menjadi salah satu bentuk pertama penanganan pasca imunisasi.

Yang mana masyarakat yang anaknya mengalami sakit setelah melaksanakan PIN polio bisa langsung melaporkan keluhan anaknya kepada pihak terkait atau fasilitas kesehatan. Namun menurutnya, PIN polio menjadi salah satu imunisasi yang tidak pernah meninggalkan kasus serius.

“Keamanan vaksin sangat kita jaga betul. Kalau polio paling aman, hampir tidak pernah terjadi kejadian pasca imunisasi yang serius, paling ada yang diare, tapi jarang sekali,” ujarnya. (era)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut