INOVASI yang dilakukan petani tembakau di bagian selatan Lombok Timur (Lotim) menggunakan es balok saat musim kemarau ini mendapat apresiasi dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lotim.
Kepala Bidang Perkebunan Distan Kabupaten Lotim, Mirza Sophian menyebut petani tembakau yang menggunakan es balok agar tanaman tembakaunya tetap hidup saat musim kemarau sebagai ide yang luar biasa.
‘’Menanam menggunakan es batu di daerah kering menjadi bukti petani di Lotim ini hebat dan luar biasa. Petani kita cerdas karena selalu punya inovasi hadapi tantangan alam,’’ ujarnya pada Ekbis NTB pekan kemarin.
Selain petaninya yang hebat, menurut Mirza, komoditi tembakau punya daya tarik luar biasa. Saat tidak ada air masih bisa ditanam oleh petani. Tanaman tembakau ini tidaklah membutuhkan air yang besar. Dengan air secukupnya, masih bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Diakuinya, tanaman tembakau jika dibandingkan dengan komoditi lain dari sisi penggunaan air jauh lebih efisien. Inovasi petani di wilayah selatan yang kekurangan air ini menjadi bukti petani cukup tangguh.
Saat ini, kondisi cuaca sangat susah sekali diprediksi. Ramalan cuaca dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) terjadi anomali cuaca.
Menurut Mirza, sosialisasi Dinas Pertanian agar antisipasi anomali cuaca dinilai sudah berhasil. “Alhamdulillah sosialisasi berhasil antisipasi perubahan cuaca, petani sudah bikin drainase untuk menghadapi La Nina,’’ ujarnya.
Untuk pengairan, Bendungan Pandanduri ini hanya bisa sampai di Pandan Wangi. Sedangkan di wilayah selatan lagi, Wakan, Pene, Batu Nampar dan Batu Nampar Selatan diakuinya cukup kering, karena tidak dijangkau aliran bendungan.
Terhadap lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh bendungan akan coba dihadirkan sumur bor. Saat ini sedang dilakukan survei di beberapa tempat untuk kemudian diusulkan pembangunan sumur bor. Harapannya ke depan bisa lebih mudah bagi petani dalam mengakses air, sehingga tidak lagi harus mengeluarkan biaya ekstra saat menanam tembakau. (rus)