spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaBMKG NTB : Dua Kabupaten Siaga Kekeringan, Empat Kabupaten Lain Waspada

BMKG NTB : Dua Kabupaten Siaga Kekeringan, Empat Kabupaten Lain Waspada

Mataram (Ekbis NTB) – Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Mei 2024 secara umum dalam kategori Rendah (0 – 10 mm/das). Sifat hujan pada dasarian II Mei 2024 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN). Curah hujan tertinggi di pos hujan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa sebesar 55 mm/dasarian.

Bastian Andriano, Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB dalam keterangan resmi, Senin 20 Mei 2024 menyampaikan, Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umumnya berada pada katagori Panjang (21 – 30 hari). HTH terpanjang tercatat di Pos Hujan Wera, Kabupaten Bima selama 34 hari.

- Iklan -

Pada dasarian III Mei 2024 (21 – 31 Mei 2024) diprediksi terdapat potensi hujan <20mm/dasarian dengan probabilitas >80% yang diprediksi akan terjadi di seluruh Pulau Sumbawa serta Pulau Lombok, Kecuali sebagian Lombok Tengah, Kota Mataram dan Lombok Barat.

Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis (iktim) sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi “Siaga” dan “Waspada” terjadi di daerah :

Level Siaga : Kabupaten Bima (Kecamatan Wawo), Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Lape, Moyohilir)

Level Waspada : Kabupaten Dompu (Kecamatan Pajo), Kabupaten Bima (Kecamatan Belo, Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga, Monta, Palibelo, Sape, Woha), Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Sambelia, Kecamatan Suela), Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Labuhan Badas, Moyo Utara, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes, Utan)

Saat ini sebagian besar wilayah NTB sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau. Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini