26.5 C
Mataram
BerandaBerandaMeriahkan Hari Guru, SDN 43 Mataram Gelar Pagelaran Budaya

Meriahkan Hari Guru, SDN 43 Mataram Gelar Pagelaran Budaya

Lombok (ekbisntb.com) –

- Iklan -

Halaman SDN 43 Mataram berubah menjadi panggung megah perayaan budaya pada Sabtu, 29 November 2025. Pagelaran Budaya Sasak yang digelar untuk memperingati Hari Guru Nasional itu kembali mencuri perhatian publik, memasuki tahun pelaksanaannya yang kedua. Mengusung tema “Kagumi dan Lestarikan Budaya Sasak”, acara ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi ruang edukasi budaya bagi ratusan siswa, orang tua, dan masyarakat Kota Mataram.

Acara dibuka secara resmi dengan pemukulan bedug begubah bedug oleh Camat Selaparang, Mulya Hidayat, S.STP., yang menandai dimulainya rangkaian penampilan seni dan tradisi yang digarap apik oleh tim guru dan siswa-siswi SDN 43 Mataram.

Hadir pula Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Mataram, Naufal Aldian, S.Pt.; Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Mataram, Ahadi Hudaya, SE.; perwakilan Dinas Pariwisata Kota Mataram, Harun Jayadi; pemerhati budaya H. Ramiun, S.Pd.; Lurah Rembiga; serta Kepala SDN 43 Mataram, Ima Nadia Ningsih, S.Pd.

Pagelaran budaya tahun ini menampilkan deretan pertunjukan khas Sasak, mulai dari drama tari legenda Putri Mandalika, parade Pemucuk dan Sesatang, Cupak Gerantang, Rudat, Jaran Kamput (Praje Sunat), barisan pembawa dulang, hingga tradisi Jurakan yang kini mulai jarang diperlihatkan. Denting musik Gule Gending mengalun meriah, sementara parade Ecobrick memamerkan kreativitas siswa lewat busana plastik daur ulang dan wayang botol.

Tak hanya seni, pengunjung juga disuguhkan bazar UMKM siswa dan wali murid yang dipadati sejak pagi. Beragam jajanan tradisional Sasak seperti Kelepon, Cerorot, Gegulik, hingga Serebat dan Cendol tersaji di setiap stan yang ditata rapi oleh orang tua siswa kelas I hingga VI.

Kepala SDN 43 Mataram, Ima Nadia Ningsih, S.Pd., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara. “Kegiatan ini bertujuan menyiapkan anak-anak yang tidak hanya mengenal budaya dari media sosial, tetapi sungguh-sungguh mencintai dan menjaganya. Ini adalah ruang belajar yang hidup,” ujarnya.

Dukungan juga disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Mataram, Ahadi Hudaya, SE., yang menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini.

“Siswa tidak melulu mengejar prestasi akademik. Mereka adalah calon pemimpin bangsa yang harus dibekali akhlak, kreativitas, dan kecintaan terhadap warisan leluhur,” tegasnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Mataram, Naufal Aldian, S.Pt., bersama perwakilan Dinas Pariwisata Kota Mataram turut mengapresiasi gelaran ini. Mereka memandang Pagelaran Budaya SDN 43 Mataram sebagai langkah nyata dalam pelestarian budaya di tengah perkembangan teknologi.

“Kita tidak anti teknologi, namun budaya harus dikenalkan sejak dini. SDN 43 Mataram menjadi satu-satunya sekolah yang menggelar acara budaya sebesar ini,” ungkapnya.

Hadir pula Fatia Nur Zahira, mahasiswa Universitas Mataram yang tengah menjalankan program Project Volunteer. Bersama sepuluh rekannya, ia membuka stan edukasi kewirausahaan bagi siswa kelas V sebagai bagian dari pembelajaran ekonomi kreatif.

Sementara itu, dua wali murid kelas V, Kartika Candra dan Sumianti, mengaku terharu dan bangga menyaksikan pertunjukan budaya yang disajikan.

“Rasanya seperti belajar melalui visual, bukan sekadar teori. Musik saat pembukaan Putri Mandalika saja sudah membuat saya merinding. Saya sangat bangga menjadi bagian dari budaya Sasak yang begitu kaya,” ungkap Kartika sambil berkaca-kaca.

Pagelaran ditutup dengan tradisi Begibung sebagai simbol kebersamaan dan persatuan masyarakat Sasak. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menjadi penutup kegiatan yang meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta.

Dengan suksesnya penyelenggaraan tahun kedua ini, Pagelaran Budaya SDN 43 Mataram tidak hanya menjadi perayaan Hari Guru, tetapi juga momentum penting pelestarian identitas budaya Sasak di tengah pesatnya era modern. Semangat kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua semakin memantapkan pagelaran ini sebagai ikon budaya sekolah dasar di Kota Mataram. (ham)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut