26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPemesanan Kamar Hotel untuk Momentum Natal 2025 di Senggigi Sudah di Atas...

Pemesanan Kamar Hotel untuk Momentum Natal 2025 di Senggigi Sudah di Atas 50 Persen

Lombok (ekbisntb.com) – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, tingkat pemesanan kamar hotel di kawasan Senggigi mulai menunjukkan peningkatan. Ketua Asosiasi Hotel Senggigi, Ketut Jaya, mengungkapkan bahwa okupansi hotel untuk Malam Natal saat ini sudah melampaui 50 persen dan terus bergerak naik.

“Booking untuk Malam Natal sudah di atas 50 persen. Bahkan beberapa hotel sudah mencatat reservasi hingga 72 persen,” ujar Ketut Jaya, Senin, 17 November 2025.

- Iklan -

Ia menjelaskan, tren kenaikan okupansi menjelang Nataru (Natal dan tahun Baru) selalu terjadi setiap tahun. Hotel-hotel di Senggigi rutin menyiapkan berbagai promo akhir tahun, mulai dari paket malam Natal, buffet dinner, brunch, hingga gala dinner pada malam Tahun Baru. Semua penawaran tersebut sudah dipublikasikan melalui situs resmi hotel dan media sosial masing-masing.

Menurutnya, permintaan kamar meningkat karena momen Natal dan Tahun Baru selalu menjadi periode liburan puncak. Kondisi ini membuat sejumlah hotel melakukan penyesuaian harga, meski tetap mempertimbangkan dinamika permintaan.

“Demand biasanya naik sehingga tarif ikut disesuaikan. Banyak hotel menjual paket lengkap termasuk dinner, brunch, hingga gala dinner,” kata General Manager Holiday Resort ini.

Dari sisi wisatawan, komposisi tamu yang menginap cukup beragam. Hotel-hotel butik cenderung didominasi wisatawan mancanegara, sementara hotel-hotel resor besar dihuni campuran tamu domestik dan turis asing.

“Segmentasinya campur, tamu lokal ada, tamu mancanegara juga cukup banyak,” jelasnya.

Untuk malam Tahun Baru, ditambahkannya, tingkat pemesanan saat ini mencapai sekitar 60 persen dan diperkirakan terus naik seiring semakin dekatnya tanggal puncak. Meski saat ini masih low season, okupansi hotel di Senggigi pada November sudah berada di kisaran 60 persen. Angka yang dinilai cukup baik.

Ketut menjelaskan bahwa puncak kenaikan okupansi biasanya terjadi mulai 21 Desember hingga 5 Januari, di mana permintaan kamar berada pada level tertinggi. Pada periode tersebut, sebagian besar hotel juga menerapkan sistem tarif bertingkat sesuai tingkat keterisian, mulai dari 45 persen, 50 persen, 75 persen, hingga penyesuaian harga di atasnya.

“Harga akan mengikuti demand. Saat okupansi belum tinggi, tarif lebih fleksibel. Begitu permintaan naik, hotel menyesuaikan strategi harga masing-masing. Hal ini lumrah Dimana-mana,” terangnya.

Saat ini, kawasan Senggigi memiliki sekitar 2.300 kamar hotel dari berbagai kelas, mulai dari hotel butik, resor, hingga properti menengah. Seluruhnya tengah mempersiapkan fasilitas dan layanan untuk memastikan kenyamanan wisatawan selama musim libur akhir tahun.

Dengan tren kenaikan pemesanan yang terus bergerak positif, Asosiasi Hotel Senggigi optimistis okupansi saat Nataru tahun ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

“Ada harapan besar bahwa okupansi Desember tahun ini akan meningkat berkat kontribusi libur Natal dan Tahun Baru,” demikian Ketut.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut