26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiNTB akan Kembangkan Pinang, Incar Pasar Timur Indonesia

NTB akan Kembangkan Pinang, Incar Pasar Timur Indonesia

Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan mendorong pengembangan budidaya pinang sebagai komoditas unggulan baru. Langkah ini dilakukan untuk menangkap peluang pasar besar sekaligus meningkatkan produktivitas lahan masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Muhammad Riadi, di Mataram, Senin, 10 November 2025 mengatakan selama ini pinang di NTB belum dibudidayakan secara serius.

- Iklan -

“Selama ini pinang di NTB itu hanya ditebang untuk diambil batangnya, tapi budidayanya tidak pernah dilakukan,” ujarnya.

Riadi mengungkapkan, inisiatif pengembangan pinang ini berawal dari hasil Pertemuan Gubernur NTB (Dr. H. Lalu. Muhamad Iqbal), Gubernur NTT (Melki Laka Lena ), dan Gubernur Bali (Wayan Koster) baru-baru ini.

Ia menyebut, kebutuhan pinang di kawasan Indonesia Timur sangat besar, dan sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah.

“Setiap tahun, NTT mendatangkan pinang dari luar daerah dengan nilai mencapai Rp700 miliar. Ini pasar yang luar biasa besar,” jelasnya.

Menurutnya, jika NTB mampu memenuhi sebagian kebutuhan tersebut, dampaknya akan sangat positif bagi perekonomian daerah.

“Kalau kita bisa suplai setengahnya saja dari NTB, itu sudah sangat besar nilainya. Apalagi kalau bisa penuhi semua,” katanya optimistis.

Terkait lokasi pengembangan, Riadi menjelaskan bahwa hampir semua kabupaten di NTB memiliki potensi untuk tanaman pinang. Namun, sejauh ini populasi terbanyak ada di Kabupaten Bima.

 “Dulu pinang banyak di Lombok Tengah dan Lombok Timur, tapi karena ditebang terus, jumlahnya berkurang. Sekarang kita dorong perbanyakan kembali,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, Pemprov NTB telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 juta dalam APBD 2026 untuk kegiatan pembibitan pinang.

“Dana ini digunakan untuk perbanyakan bibit. Setelah bibit siap, akan kami bagikan kepada masyarakat yang berminat menanam secara gratis,” jelas Riadi.

Ia juga menyampaikan ide kreatif memanfaatkan lahan sepanjang jalan dengan menanam pohon pinang.

“Daripada hanya tanaman hias, lebih baik ditanami pinang. Selain indah, juga produktif karena menghasilkan buah,” tambahnya.

Program pengembangan pinang ini diharapkan menjadi langkah awal menciptakan komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi daerah melalui sektor pertanian.

“NTT selama ini datangkan dari lampung, Bengkulu atau Sumatera, kita mau ambil pasar itu. Cuma tidak bisa jangka pendek manfaatnya, 3,5 tahun berbuah baru bisa dapat hasil. Tapi pokoknya tanam pinang aja dulu,” ujarnya.

“Ada pengusaha kita yang ngirim ke NTT, dari Sukamulya dan Masbagek, dia beli dari Lampung kemudian kirim ke NTT. Makanya kita kembangkan. Kita akan kasih bibit gratis kepada masyarakat. Yang penting tanam saja. Semua daerah cocok, yang penting ada air,” tambah Riadi.

untuk diketahui, pengembangan budidaya pinang telah terbukti menjanjikan di berbagai daerah Indonesia seperti Aceh, Sumatera Barat, dan Jambi. Indonesia merupakan salah satu produsen pinang terbesar dunia, terutama varietas pinang kampung dan pinang betara.

Kementerian Pertanian RI telah memasukkan pinang sebagai komoditas strategis ekspor, terutama ke India, Pakistan, Bangladesh, Singapura, dan Timur Tengah. Pinang dapat ditanam di berbagai tipe lahan, termasuk dataran rendah–menengah, dan mulai berbuah pada usia 3–4 tahun. Harga pinang kering relatif stabil dan memiliki pasar global berkelanjutan, sehingga cocok sebagai komoditas unggulan daerah.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut