Mataram (ekbisntb.com) – Kabupaten Lombok Utara kembali menorehkan prestasi di bidang pertanian dengan ditemukannya dua varietas kakao lokal unggulan yang dikembangkan oleh petani setempat.
Inovasi ini tidak hanya menunjukkan kreativitas tinggi para petani, tetapi juga membuka peluang besar untuk meningkatkan pendapatan dari hasil kakao lokal yang kini semakin diminati pasar.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan (DKP3) Lombok Utara, Tresnahadi, mengungkapkan dua varietas kakao lokal tersebut masing-masing bernama Ijo Kajuman dan Beneng Jomot.
“Kami baru saja panen varietas lokal kakao kita, namanya Ijo Kajuman, dan satu lagi Beneng Jomot,” ujarnya. Menurutnya, kedua varietas ini menjadi bukti bahwa inovasi pertanian di Lombok Utara terus berkembang dan mampu menghasilkan nilai tambah bagi petani.
Varietas pertama, kakao lokal Ijo Kajuman, ditemukan oleh seorang petani bernama Pak Jabat. Ia berhasil menyilangkan varietas kakao lama dengan yang baru sehingga menghasilkan buah berwarna hijau yang tetap cerah meski sudah matang.
Keunggulan kakao lokal ini terletak pada ukuran buahnya yang lebih besar dari varietas biasa, menjadikannya sumber keuntungan baru bagi petani di wilayah tersebut.
Sementara itu, hasil pengembangan lebih lanjut dari Ijo Kajuman melahirkan varietas kedua bernama kakao lokal Beneng Jomot. Varietas ini merupakan hasil kawin silang antara Ijo Kajuman dengan varietas jantan Mama Murmas.
“Ciri khas Beneng Jomot adalah warna merah tua yang semakin mencolok saat matang, dan ukuran buahnya bahkan lebih besar dari Ijo Kajuman,” jelas Tresnahadi.
Keunggulan produktivitas kakao lokal ini pun luar biasa. Dalam 20 buah Beneng Jomot bisa menghasilkan satu kilogram biji kakao kering, jauh lebih efisien dibanding varietas umum seperti MCC atau Sulawesi yang membutuhkan 30–35 buah untuk jumlah yang sama.
“Artinya, varietas kakao lokal ini punya nilai ekonomi yang lebih tinggi karena hasilnya lebih banyak dan kualitasnya pun unggul,” tambahnya.
Dampak dari penemuan dua varietas kakao lokal ini sudah dirasakan langsung oleh kelompok tani di Lombok Utara. Pengembangannya kini semakin masif, terutama untuk varietas Ijo Kajuman, bahkan bibitnya sudah dipasarkan ke luar daerah.
“Kalau petani menanam dua varietas ini, otomatis hasilnya lebih besar dan lebih menguntungkan,” ungkapnya.
Untuk memastikan keberlanjutan inovasi ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara berencana mendaftarkan kedua varietas kakao lokal tersebut ke Kementerian Pertanian agar diakui sebagai varietas resmi. Langkah ini penting untuk melindungi hak cipta penemuan lokal sekaligus memperkuat branding komoditas pertanian Lombok Utara.
“Insya Allah, tahun depan kita akan daftarkan varietas kakao lokal baru ini agar diakui Kementerian Pertanian. Kita ingin menjadikannya sebagai kebanggaan daerah sekaligus membuka jalan ekspor bagi petani,” pungkasnya.(bul)
Foto : Wabup KLU, Kusmalahadi Samsuri mencicipi varietas baru kakao lokal Lombok Utara yang siap go internasional.







