Kota Bima (ekbisntb.com) –Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima melakukan perbaikan dan pembangunan kembali sarana serta prasarana di 12 sekolah, melalui dana revitalisasi pendidikan dari pemerintah pusat senilai lebih dari Rp10 miliar.

Kepala Dinas Dikpora, H. Mahfud, mengatakan dana besar tersebut difokuskan untuk memperbaiki dan membangun ulang fasilitas pendidikan mulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama.

“Ada 12 sekolah yang kami revitalisasi untuk meningkatkan kenyamanan belajar anak-anak,” sebutnya, Jumat 10 Oktober 2025.
Dari total tersebut, terdapat tiga taman kanak-kanak (TK), tujuh sekolah dasar (SD), dan dua sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi sasaran revitalisasi.
Menurut Mahfud, besaran anggaran yang diterima setiap sekolah bervariasi, menyesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan bangunan. Ia menyebut sebagian proyek bahkan telah menunjukkan progres signifikan. “Beberapa sekolah sudah mencapai 90 persen pengerjaan. InsyaAllah selesai tepat waktu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program revitalisasi dilakukan dengan sistem swakelola, di mana sekolah menjadi pengelola utama proyek dengan melibatkan masyarakat sekitar. Langkah ini dinilai lebih transparan sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap fasilitas pendidikan.
“Dana langsung masuk ke rekening sekolah. Kepala sekolah dan tim pelaksana bertanggung jawab penuh, sesuai prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),” terangnya.
Program ini diprioritaskan bagi sekolah-sekolah yang kondisi bangunannya rusak atau tidak layak. Pemkot Bima menilai, lingkungan belajar yang aman dan nyaman akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan.
“Sekolah yang atapnya bocor, dinding retak, atau ruang kelasnya sempit menjadi prioritas utama. Kami ingin anak-anak belajar di tempat yang pantas dan sehat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan dan Sarana Prasarana Bidang Dikdas Dikpora Kota Bima, Saiful Akbar, ST., M.M., menjelaskan bahwa sebagian besar sekolah di Kota Bima memang masih membutuhkan perbaikan atau revitalisasi.
Ia mengungkapkan, sekitar 40 persen bangunan sekolah di Kota Bima mengalami kerusakan ringan hingga berat. Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga karena kebutuhan sarana dan prasarana (sarpras) belum sepenuhnya terpenuhi. (hir)