26.5 C
Mataram
BerandaBerandaKyai Zul Suarakan Dukungan Relaksasi Ekspor bagi PT AMNT

Kyai Zul Suarakan Dukungan Relaksasi Ekspor bagi PT AMNT

Taliwang (ekbisntb.com) –

Rektor Universitas Cordova (Undova) Indonesia, Dr. KH. Lalu Zulkifli Muhadli, B.A., SH., M.M., menegaskan dukungannya terhadap pemberian relaksasi izin ekspor konsentrat bagi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

- Iklan -

Ia menekankan, bahwa relaksasi ekspor jangka pendek sangat dibutuhkan PT AMNT tidak sekadar dalam rangka memastikan kebelanjutan perusahaan.

Di luar itu ada pula kebutuhan untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah. Tanpa relaksasi, kata dia, perekonomian Kabupaten Sumbawa Barat dan NTB bisa terpukul. Tenaga kerja terancam dirumahkan, dan pendapatan daerah berpotensi merosot tajam.

“Jika ekspor benar-benar terhenti, dampaknya akan terasa langsung ke masyarakat. Karena itu, pemerintah pusat perlu memberi ruang bagi Amman Mineral, sembari tetap menuntaskan kewajiban pembangunan smelter,” tegas Kyai Zul sapaan akrab Bupati pertama KSB ini dalam rilis resminya, Senin (29/9/2025).

Terkait persyaratan penyelesaian pembangunan smelter yang menjadi hambatan pemberian relaksasi eksport bagi PT AMNT, Kyai Zul menyebut, pada dasarnya perusahaan selama ini telah menunjukkan itikad baiknya.

Pabrik pemurnian hasil tambang tembaga dan emas itu sejauh ini tetap terus diupayakan penyelesaiannya oleh perusahaan. Dan hal itu berbeda dengan perusahaan sebelumnya yakni PT Newmont Nusa Tenggara.

“Newmont beberapa tahun sejak diminta melakukan pemurnian tidak sanggup, bahkan hingga diambil alih pun tetap tak sanggup membangun smelter. Sementara AMMAN sudah berproses dan itu patut diapresiasi,” paparnya.

Lebih jauh Kyai Zul menuturkan, ke depan KSB akan menghadapi tantangan besar memasuki era pascatambang. Di mana produksi dari tambang Batu Hijau diperkirakan akan berakhir dalam 10 tahun ke depan.

“Karenanya dengan waktu yang tersisa ini kita maksimalkan keberadaannya untuk mempersiapkan diri memasuki masa pasca tambang,” katanya.

Sebagai informasi, hingga kini PT AMNT masih menghadapi kendala operasional terhadap fasilitas smelternya. Padahal pemerintah pusat sebelumnya menjadikan operasional smelter itu sebagai syarat pemberian relaksasi ekspor.

Izin ekspor terakhir yang dikantongi PT AMNT telah berakhir pada 31 Desember 2024. Dan untuk itu sejak Mei 2025 Amman Mineral kembali telah mengajukan perpanjangan. Namun hingga kini belum mendapat persetujuan dari pemerintah pusat. (bug)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut