Gubernur NTB Gelar Karpet Merah untuk Investor

0
37

Lombok (ekbisntb.com) –

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mengaku sangat terbuka untuk investor, baik investor lokal maupun asing.

Menurutnya, saat ini keinginan investor untuk berinvestasi di NTB semakin meningkat. Dia mengaku, pihaknya hampir setiap hari menerima telepon dari investor.

“Hampir setiap hari saya menerima telepon setelah diverifikasi ini serius semua. Mereka ingin untuk berinvestasi di NTB,” ujarnya, Selasa, 16 September 2025.

Walau telah menggelar karpet merah untuk investor ke NTB. Mantan Dubes RI untuk Turki itu mengaku jalan investasi di daerah tersendat. Terutama pada masalah perizinan, dan sosial masyarakat. Terhadap itu, pihaknya mendorong investor lokal untuk mendampingi para investor asing agar bisa merealisasikan investasi ke Bumi Gora.

“Sehingga setiap investasi yang masik harus ada pengusaha lokal yang menemani masuk,” katanya.

Iqbal membeberkan, rata-rata investor yang tertarik berinvestasi ke NTB didominasi pada sektor pangan dan pariwisata. Hal ini sesuai dengan program prioritas Iqbal-Dinda menuju NTB Makmur Mendunia.

Tingginya minat investor berinvestasi di sektor pangan dan pariwisata membuat Gubernur Iqbal mendorong para pengusaha lokal untuk fokus pada bidang itu.

“Teman-teman pengusaha saya minta untuk consider lebih berusaha di dua sektor itu, kita ingin all out di situ. karena dua sektor inilah yang potensinya sudah tidak bisa diragukan lagi di NTB, dan inilah kita akan menjadi pengungkit dari persoalan yang kita hadapi,” jelasnya.

Dua sektor itu, lanjutnya sangat bergantung pada keamanan dan kenyamanan. Daerah perlu menciptakan tren investasi yang aman dan nyaman agar stabilitas investasi tetap kondusif.

“Begitu ada gangguang keamanan, masalah sosial lagsung goyang. Saya minta ke depan bisnis yang masuk ke NTB bisa fokus ke dua sektor itu,” pungkasnya.

Target realisasi investasi NTB di triwulan kedua tahun 2025 jauh dari target. Sejak April hingga Juni tahun ini, realisasi baru menyentuh angka Rp15,9 triliun atau setara dengan 26,11 persen dari target Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2024, di triwulan yang sama, realisasi investasi di NTB menyentuh angka Rp16,7 triliun.

Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Eva Dewiyani menjelaskan selama satu semester, realisasi investasi di NTB mencapai 47,16 persen atau setara dengan Rp28,8 triliun dari target nasional Rp61 triliun. “Hampir menyentuh 50 persen di semester pertama tahun ini,” ujarnya.

Daerah dengan realisasi investasi tertinggi selama triwulan kedua adalah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyentuh Rp12 triliun atau setara 26,18 persen didominasi oleh Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 310 investor.

Disusul oleh Kabupaten Lombok Tengah mencapai 76,21 persen atau setara 76 persen dengan PMDN sebanyak 1036 dan Penanam Modal Asing (PMA) sejumlah 32. Kemudian, Kabupaten Lombok Barat dengan total investasi senilai Rp590 miliar atau 39 persen. Didominasi oleh PMDN mencapai 602 dan 2 investor asing.Selanjutnya Kota Mataram senilai Rp366 miliar, Kabupaten Lombok Utara Rp202 miliar, Sumbawa Rp179 miliar, Dompu Rp116 miliar, Lombok Timur Rp95 miliar, Kota Bima Rp39 miliar, dan Kabupaten Bima Rp18 miliar.

Fenomena serupa terjadi selama semester pertama tahun 2025, KSB menjadi daerah dengan realisasi investasi tertinggi mencapai Rp20,72 triliun atau 45,02 persen, Kabupaten Lombok Tengah Rp4,50 triliun mencapai 150 persen, Kota Mataram Rp1,19 triliun, Lombok Barat Rp780 miliar.

Selanjutnya ada Sumbawa dengan realisasi investasi mencapai Rp472 miliar, Lombok Utara Rp451 miliar, Dompu Rp380 miliar, Lombok Timur Rp213 miliar, Kota Bima Rp54 miliar, dan Kabupaten Bima Rp23 miliar. (era)