spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaElpiji Langka Hampir Sebulan, Warga Kuripan Datangi SPPBE

Elpiji Langka Hampir Sebulan, Warga Kuripan Datangi SPPBE

Lombok (ekbisntb.com)

- Iklan -

Warga Dusun Bermi Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat (Lobar) beramai-ramai menggeruduk Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di wilayah setempat, menyusul kelangkaan gas elpiji yang berlangsung sejak sebulan terkait.

Kelangkaan elpiji ini mengakibatkan warga tidak bisa beraktivitas memasak, berusaha dan lainnya. Lebih-lebih saat ini sedang musim hari besar Islam Maulid. Warga beramai-ramai mendatangi SPPBE pada Selasa, 16 September 2025, pukul 07.00 pagi.

Mereka menuntut bisa membeli gas elpiji dari SPPBE tersebut, karena sulitnya mendapatkan gas elpiji. Hingga pukul 13.00 siang, warga bertahan di SPPBE menunggu keputusan pihak pengelola bisa membeli gas elpiji.

Aksi warga inipun mengundang aparat kepolisian untuk berjaga-jaga di lokasi. Warga yang gerah pun mengancam akan menjarah gas elpiji yang ada di SPPBE tersebut.

Kepala Dinas Perindag Lobar Lalu Agha Farabi dan jajaran yang ada di lokasi melakukan komunikasi dengan pihak pengelola SPPBE, belum membuahkan hasil. Warga pun merasa kecewa tidak diberikan membeli elpiji, padahal mereka menunggu dan berpanas-panasan selama berjam-jam di SPPBE.

Hal ini membuat warga kehilangan kesabaran hingga bersitegang dengan petugas jaga SPPBE. Hingga akhirnya, setelah melalui komunikasi alot dengan pengelola, pihak SPPBE mengizinkan warga membeli elpiji.

Muaini, Warga Bermi mengatakan, kedatangan warga beramai-ramai ke SPPBE karena ingin membeli elpiji. “Karena elpiji langka, sudah dua mingguan lebih, makanya kami datang ke sini untuk beli gas elpiji, kita bukan minta tapi beli ke sini,” terangnya.

Warga datang ke SPpBE, karena lokasinya berada di dusun tersebut, Sehingga warga merasa harus mendapatkan hak untuk bisa membeli elpiji.

Sementara itu, Kepala Disperindag Lobar Lalu Agha Farabi mengakui kondisi kelangkaan itu. Pria yang baru beberapa hari dilantik jadi Kepala Disperindag itu belum banyak bisa berkomentar. Hanya saja pihaknya berencana mengundang Pertamina membahas kondisi kelangkaan ini.

“Untuk mengetahui kondisinya seperti apa sebenarnya. Dimana tempat tersumbatnya (kelangkaan ini), apakah di Pertaminanya ? Atau agen pangkalan ? Ini yang perlu kami tahu,” ujarnya.

Diakuinya dari informasi pihak SPPBE, sudah bersurat kepada Pertamina untuk penambahan kuota gas sejak Mei 2025 lalu.

Hanya saja penambahan itu tidak terealisasi hingga sekarang. Kondisi kelangkaan itu juga membuat harga gas di pasaran menjadi melonjak. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut