Kunjungi Bayan, Menbud RI Fadli Zon Diangkat sebagai Keluarga Besar Bergelar “Datu Pangeran Mas Dipati”

0
174

Lombok (ekbisntb.com) –

Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., diangkat sebagai keluarga besar oleh Masyarakat Adat Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Ia diberi Gelar Kehormatan, Datu Pangeran Mas Dipati.Pemberian gelar kehormatan oleh masyarakat adat tersebut, berlangsung di sela-sela kunjungan kerja Menbud RI, di KLU, Selasa, 9 September 2025.

Gelar diberikan kepada Fadli Zon melalui proses musyawarah masyarakat adat Bayan dari 4 Kepembekelan. Meliputi Pembekel Timuk Orong, Bat Orong, Loloan dan Karang Bajo. Empat kepembekalan ini juga mewakili masyarakat adat di desa-desa lain di Kecamatan Bayan.

Dalam lawatan sekaligus serah terima gelar tersebut, Menbud didampingi Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH., dan Wabup, Kusmalahadi Syamsuri, serta sejumlah Kepala OPD.Untuk diketahui, di kalangan masyarakat Adat Bayan, gelar “Datu Pangeran Mas Depati”.

Secara harfiah, Datu artinya Pemimpin, Pangeran Mas berarti keluarga inti, dan Depati artinya kontribusi terhadap adat atau kebudayaan. Sehingga gelar tersebut menyiratkan makna mendalam, yakni legitimasi dan pengakuan masyarakat adat kepada seorang Pemimpin yang memiliki semangat dan kontribusi terhadap pemajuan kebudayaan.

Gelar adat ini sekaligus mengukuhkan Fadli Zon sebagai keluarga besar masyarakat adat Bayan, dimulai sejak gelar diberikan.Usai mendapat gelar kehormatan tersebut, Fadli Zon menyampaikan Masjid Kuno Bayan yang berada di lingkungan Masyarakat Adat Bayan merupakan salah satu warisan budaya tertua di Indonesia.

Cagar ini menjadi bukti sejarah, setidaknya sejak abad ke-16, serta menjadi akulturasi budaya yang harmoni antara adat Sasak Lombok dengan agama Islam yang berkembang di Lombok. “Keberagaman berlangsung dengan damai harmonis, sehingga tumbuh berkembang dengan baik, tetap selaras dengan adat istiadat masyarakat Sasak yang terus juga terpelihara,” ujarnya.

Bagi Menteri Kebudayaan, kehadirannya di Bayan adalah kali kedua di Lombok Utara. Sebelumnya, ia berkunjung ke Desa Genggelang untuk meresmikan situs budaya di desa tersebut.

Ia memiliki kesan mendalam terhadap upaya masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya. Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat maupun pemerintah daerah, untuk bersama-sama melindungi situs budaya sebagai warisan para leluhur.

“Tradisi ini perlu kita lindungi, perlu kita kembangkan, perlu kita manfaatkan dan yang paling penting perlu keberlangsungan sustainability terutama pada generasi muda.

”Menjadi suatu kehormatan dari para tokoh adat dari para pemangku adat untuk menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Bayan Lombok Utara dengan diberikannya gelar Datu Pangeran Mas Dipati,” sambungnya.

Fadli Zon juga memuji peran besar masyarakat adat di Kecamatan Bayan dengan tradisi dan budaya yang sangat unik. Ekspresi pesan moral terselip pada berbagai ritual adat, tari-tarian, cagar budaya (perumahan dan kain tenun) maupun awig-awig sebagai kearifan lokal yang dijunjung tinggi oleh seluruh komponen masyarakat adat.

“Ini menjadi satu bukti bahwa kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sangat kaya,” tandasnya.

Sementara, Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, pada kesempatan itu menyampaikan kabupaten yang yang terakhir mekar di NTB ini memiliki khasanah budaya dan adat istiadat yang dijunjung tinggi serta terpelihara dengan baik di masyarakat.

Budaya masyarakat adat ini juga menjadi kekayaan Indonesia yang mewarnai keberagaman sektor pariwisata.Adat dan budaya di Lombok Utara khususnya di Kecamatan Bayan, ia harapkan menjadi salah satu pusat pengembangan adat dan budaya di Nusantara.

Pasalnya, letak geografis Kecamatan Bayan berada di kaki Gunung Rinjani dengan Taman Nasional yang menjadi geopark sekaligus destinasi wisata internasional.

“Kehadiran wisatawan untuk menyaksikan bagaimana adat budaya masyarakat Lombok Utara khususnya di Kecamatan Bayan yang sangat kental dan sangat unik serta penuh mengandung makna dan nilai-nilai spiritual,” imbuhnya.

Bupati berharap, dengan diangkatnya Fadli Zon sebagai Keluarga Besar Masyarakat Adat Bayan, Kementerian Kebudayaan di masa depan dapat memberikan dukungan lebih besar lagi bagi kemajuan dan pemajuan kebudayaan dan pariwisata di Lombok Utara.

“Harapan kami masyarakat adat ke depannya yaitu mendorong Bayan sebagai kawasan strategis pemajuan kebudayaan nasional sehingga semakin meningkatnya minat masyarakat luas yang ingin berkunjung ke Bayan untuk belajar tentang adat istiadat di KLU,” pungkas Najmul. (ari)