Lombok (ekbisntb.com) –Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII mulai digelar tanggal 26 Juli 2025 hingga 1 Agustus 2025 di NTB. Selain memberikan dampak besar bagi perekonomian masyarakat di daerah ini, usaha transportasi lokal juga akan merasakan dampaknya.

Dari prediksi panitia dan pemerintah daerah, jika 20.000 peserta dan pendamping akan hadir pada event Fornas VIII 2025 di NTB ini. Sementara hingga Sabtu, 19 Juli 2025, jumlah peserta yang terdaftar pada panitia sebanyak 18.600.

Hal ini merupakan kesempatan besar bagi pengusaha lokal, khususnya pengusaha transportasi. Alasannya, panitia hanya mengakomodir transportasi bagi panitia, juri/wasit dan Technical Delegate (TD). Kontingen dari tiap daerah di seluruh Indonesia menanggung transportasi masing-masing.
Deputy IV (Transportasi dan Komunikasi) Fornas VIII 2025 Lalu Kholid Karyadi, menegaskan, jika pihak panitia tidak mengakomodir semua peserta Fornas yang datang ke NTB. Menurutnya, sistem transportasi telah dibagi menjadi tiga kategori akreditasi yang terdefinisi jelas, yakni Transportasi 1 (T1), T2, dan T3 yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna.
Dalam hal ini, pada Kategori T1 diperuntukkan bagi unsur pimpinan, seperti Ketua, Sekretaris, Bendahara Korminas, Deputi, serta PMO Manager Official dan pihaknya menyiapkan 20 unit kendaraan khusus. ‘’Hal ini untuk memastikan mobilitas para pimpinan berjalan lancar,” jelasnya di Sekretariat Fornas Vlll NTB di Jalan Langko Mataram, Sabtu, 19 Juli 2025.
Sementara Kategori T2 dirancang khusus untuk mobilitas Technical Delegate (TD), serta juri/wasit. Pada kategori ini, panitia menyediakan 85 unit kendaraan minibus yang siap mengantar jemput mereka dari hotel ke venue pertandingan. Hal ini untuk menjamin kelancaran tugas-tugas teknis dan penjurian.
Pada bagian lain, untuk kenyamanan umum, skema T3 disediakan sebagai layanan shuttle terbatas yang aktif selama pertandingan berlangsung. Panitia telah menyiapkan 20 unit kendaraan, terdiri dari 10 bus medium dan 10 Hi-Ace, yang akan beroperasi sebagai shuttle keliling antar venue, sehingga memudahkan akses bagi seluruh partisipan dan pengunjung.
Untuk itu, Kholid mengharapkan kontingen dari masing-masing daerah diharapkan dapat menangani mobilisasi dan akomodasi mereka secara mandiri. Hal ini merupakan bagian dari kesepakatan dan efisiensi penyelenggaraan event sebesar Fornas. Kontingen dari satu daerah akan mengatur kedatangan, mobilisasi, dan akomodasi mereka sendiri, yang menunjukkan kesiapan dan kemandirian daerah peserta.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan NTB, Chairy Chalidyanto. Menurutnya, pengaturan transportasi dan akomodasi mandiri kontingen telah menjadi kesepakatan bersama antara panitia dan seluruh perwakilan daerah.
“Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat, transportasi dan akomodasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing kontingen daerah,” tegasnya.
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama Fornas, Dishub NTB juga bersama Polda NTB telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas yang komprehensif. Dengan skema transportasi yang terorganisir dan pembagian tanggung jawab yang jelas ini, panitia optimistis pelaksanaan Fornas VIII di NTB akan berjalan dengan sukses, tertib, dan efisien, mencerminkan sinergi positif antara penyelenggara dan kontingen daerah. (ham)