spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisHadapi Tantangan Ekonomi, NTB Mall Berkolaborasi dengan Dekranasda NTB

Hadapi Tantangan Ekonomi, NTB Mall Berkolaborasi dengan Dekranasda NTB

Lombok (ekbisntb.com) – NTB Mall terus memperkuat kiprahnya sebagai etalase dan pusat promosi produk-produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Nusa Tenggara Barat. Meski menghadapi tantangan ekonomi dan efisiensi anggaran, geliat NTB Mall tetap menunjukkan pertumbuhan positif hingga pertengahan tahun 2025, dengan mengedepankan strategi kolaboratif bersama berbagai pihak, termasuk Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB.

Kepala UPTD Balai Promosi Produk dan Pengembangan Usaha Daerah (BP3UD) NTB sekaligus pengelola NTB Mall, Lalu Afghan Muharor, ST., M.Ak, menyampaikan bahwa peningkatan kinerja NTB Mall per Juni 2025 mencapai 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

- Iklan -

“Meskipun tidak sedrastis tahun sebelumnya, ini pencapaian luar biasa. Di tengah efisiensi anggaran pemerintah, kunjungan para duta besar, istri-istri duta besar, hingga ibu Wakil Presiden dan rombongan Seruni, memberi dampak signifikan terhadap pengungkit UMKM kita,” jelas Afghan, Jumat 4 Juli 2025.

Dalam upaya memperkuat promosi dan pemasaran produk lokal, tahun ini NTB Mall mengusung pendekatan kolaboratif yang lebih intensif dengan Dekranasda NTB. Kolaborasi ini diarahkan langsung oleh Ketua Dekranasda NTB, Hj. Sinta Iqbal, yang menekankan pentingnya sinergi antara NTB Mall dan Dekranasda dalam setiap kegiatan pameran dan promosi daerah.

“Konsep NTB Mall tahun ini lebih ditekankan pada kolaborasi. Banyak kegiatan Dekranasda kini terselenggara secara bersama di NTB Mall. Ini bukan hanya soal ruang fisik, tapi juga bagaimana kita menyatukan energi untuk memajukan produk UMKM lokal,” ujar Afghan.

Meski ada peningkatan secara tahunan, Afghan mengakui bahwa jumlah penambahan UMKM baru yang bergabung di NTB Mall mengalami perlambatan. Saat ini, terdapat sekitar 5.000 produk dari 414 UMKM aktif yang dipasarkan melalui NTB Mall.

“Dulu, penambahan UMKM bisa 12–15 per bulan. Sekarang, hanya sekitar 5 UMKM per bulan. Penurunan ini tak lepas dari kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih,” ungkapnya.

Kondisi pariwisata juga dinilai masih belum maksimal dalam memberikan dampak langsung terhadap pemasaran-pemasaran produk UMKM di hotel-hotel yang menjadi mitra kerjasama NTB Mall. Hal ini terlihat dari masih minimnya transaksi produk UMKM yang diserap oleh sektor perhotelan dan wisatawan.

“Kita bisa lihat dari perputaran produk UMKM di hotel-hotel masih rendah. Ini indikasi bahwa daya beli wisatawan masih belum optimal,” tambah Afghan.

Dengan keterbatasan anggaran pemerintah, NTB Mall membuka ruang lebih luas untuk keterlibatan pihak swasta. Beberapa korporasi seperti Astra Group disebut sebagai mitra potensial yang bisa mendorong percepatan pemulihan UMKM.

“Kami harap sektor swasta yang tidak terdampak efisiensi bisa ambil peran lebih besar. Kolaborasi adalah kunci agar UMKM tetap tumbuh di tengah tantangan,” tegasnya.

Untuk diketahui kembali, NTB Mall merupakan pusat promosi dan pemasaran produk lokal NTB yang berbasis offline dan digital. Selain menjadi pusat pameran, NTB Mall juga aktif dalam pelatihan, kurasi produk, serta fasilitasi pemasaran digital bagi pelaku UMKM. Sejak berdiri, NTB Mall telah menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi NTB dalam mendorong ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat berbasis lokal.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut