Taliwang (ekbisntb.com) – Perusahaan Umum Daerah Bariri Aneka Usaha (Perumda Barinas) ternyata mulai mengelola pengadaan beras Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sumbawa Barat.
Asisten Perekenomian dan Pembangunan Setda KSB, Suhadi membenarkan hal tersebut. Menurut dia, mulai awal tahun ini Perumda Barinas resmi melaksanakan penyaluran beras bagi ASN yang sebelumnya sempat dikelola secara kemitraan oleh sejumlah pengusaha lokal itu. “Kenapa mulai sekarang karena kita antisipasi harga gabah petani anjlok karena sebentar lagi akan ada panen,” sebutnya.

Menurut Suhadi, keberadaan Perumda Barinas mengelola beras ASN itu tidak akan mematikan kegiatan pengusaha lokal. Para pengusaha kata dia tetap akan memiliki peran dalam rantai pengadaan beras ASN tersebut sebagai mitra Perumda Barinas.
“Jadi pengusaha yang membeli gabah petani bermitra dengan Perusda untuk pengadaan berasnya. Dan itu kita wajibkan kepada Perusda,” tandas Suhadi.
Ditanya mengenai mekanisme pembayaran beras ASN itu? Suhadi menyebut tetap sama. Biaya pembelian diambil dari Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) setiap bulannya. “Perlu diingat ya, alokasi TPP untuk membeli beras itu sebelumnya sudah ditambah khusus oleh pak bupati dengan cara menaikkan TPP pegawai,” tegasnya seraya menambahkan bahwa setiap ASN wajib membeli beras ASN yang disiapkan oleh Perumda Barinas tersebut. “Karena anggarannya ada lewat TPP mereka. Jadi kami imbau itu wajib,” sambung ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Barinas ini.
Selanjutnya Suhadi mengungkap mengapa kemudian pengadaan beras ASN itu tidak lagi diberikan kepada pengusaha lokal yang selama ino mengelola dana pengaman harga dasar gabah (PHDG). Ia mengatakan, sejumlah mitra itu selama ini ada yang tidak konsisten melaksanakan kewajibannya. “Sekarang mereka kita jadikan mitra Perusda. Dan Perusda bertanggung jawab mamastikan keberlanjutan penyaluran beras ASN sekaligus menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani,” imbuhnya. (bug)