Lombok (ekbisntb.com) – Meskipun banyak sektor mengalami efisiensi anggaran akibat penyesuaian kebijakan fiskal, sektor perbankan di Nusa Tenggara Barat (NTB) diyakini akan tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Rudi Sulistyo di Mataram, Jumat, 7 Februari 2025 menegaskan bahwa lembaga keuangan tetap menjalankan operasionalnya secara optimal.
“Kalau dari sisi perbankan, kita masih mengalami pertumbuhan (growth). Harapannya tetap berjalan seperti itu. Efisiensi memang perlu, tetapi tidak bisa disamakan dengan model efisiensi di pemerintahan,” ujar Rudi.

Menurutnya, kegiatan – kegiatan sektor keuangan harus tetap berjalan, ditengah efisiensi yang dilakukan pemerintah saat ini. Ia juga menambahkan bahwa perbankan tetap diharapkan menyalurkan kredit secara optimal sebagai bagian dari strategi menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kredit masih kita minta tetap disalurkan secara optimal, karena itu menjadi pendorong pertumbuhan. Perbankan tetap harus menjawab kebutuhan kredit sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Rudi juga menegaskan bahwa kondisi perbankan di NTB masih dalam kondisi baik dengan pertumbuhan kredit berkisar 10-11%. Ia optimistis bahwa meskipun ada efisiensi di beberapa sektor, dampaknya terhadap perbankan tidak signifikan.
“Pemangkasan anggaran di pemerintahan itu menurut saya lebih ke relokasi dana dari satu sektor ke sektor lain sebenarnya. Bukan berarti uang berhenti berputar. Kan pemerintah mengalihkan penggunaannya, dari satu sisi, ke sisi lain. Bagi saya sih, ndak ada masalah,” tambahnya.
Dengan kondisi perbankan yang tetap tumbuh, OJK NTB berharap sektor keuangan bisa terus memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan ekonomi di daerah.(bul)