spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisPerlu Bedah Kontribusi Tambang Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Perlu Bedah Kontribusi Tambang Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Lombok (ekbisntb.com) – Kontribusi sektor pertambangan di sektor ekspor selalu mendominasi. Bahkan di bulan Oktober kemarin, ekspor konsentrat atau galian tambang dari NTB mencapai 93,84 persen atau sebesar 98,6 juta Dolar AS. Sisanya adalah ekspor non tambang seperti kelompok perhiasan, ikan dan udang, daging dan ikan olahan, buah-buahan serta ekspor garam, belerang, kapur.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB Wirajaya Kusuma mengatakan, karena besarnya porsi perdagangan konsentrat atau hasil pertambangan, sehingga perlu dilakukan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan dampak pertambangan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Sebab hal ini memiliki kaitan yang erat dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB.

- Iklan -

“Sehingga sisi-sisi mana yang perlu kita sentuh untuk bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Karena sebesar apapun intervensi pemerintah ini ketika tak dibarengi dengan tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat yang cukup baik, agak sulit kita bergerak untuk memperbaiki peringkat IPM kita,” kata Wirajaya Kusuma akhir pekan kemarin.

Wirajaya mengatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB cukup bagus serta inflasi yang sangat terkendali di angka 1,44 persen (y-o-y) bulan Oktober kemarin. Sehingga perlu pencermatan di aspek rata-rata pendapatan penduduk NTB. Tujuannya untuk mendorong peningkatan pendapat penduduk yang muaranya pada terdongkraknya angka IPM NTB.

Ia menambahkan, jika melihat progresivitas IPM NTB tahun 2024 ini cukup menggembirakan yaitu 1,01 persen, sementara nasional hanya 0,85 persen. Namun demikian, secara posisi di tingkat nasional, IPM NTB masih berada di urutan 27 dari 38 provinsi. Sehingga diperlukan penajaman terkait dengan tiga dimensi pembentuk IPM, terutama program-program yang bisa mengoptimalkan terutama dari sisi pendapatan penduduk NTB.

“Terlebih ada sektor tambang yang memberikan angka yang tinggi terhadap struktur ekspor di daerah ini,” katanya.

Untuk diketahui, salah satu dimensi yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil perkapita per tahun yang disesuaikan. Pada tahun 2024, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan masyarakat Provinsi NTB mencapai Rp11,61 juta per tahun. Capaian ini meningkat 511 ribu rupiah atau tumbuh 4,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya.(ris)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya


Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut