spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaKesehatanMinim, Minat Masyarakat Periksa Kejiwaan

Minim, Minat Masyarakat Periksa Kejiwaan

Lombok (ekbisntb.com) – Masalah kesehatan jiwa belum menjadi perhatian serius di Kota Mataram, sehingga masyarakat minim memeriksakan diri ke psikolog. Kecendrungan pasien malu bercerita kepada orang yang baru dikenal menjadi kendala.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan menerangkan, tenaga psikolog memang dibutuhkan jika terjadi mengarah pada gangguan kejiwaan. Di puskesmas telah mengembangkan program jiwa dan salah satunya adalah melakukan screening terhadap potensi terjadinya gangguan mental. Di Kota Mataram juga telah dibentuk sekolah model kesehatan jiwa di SMPN 5 dan SMPN 7 Mataram sebagai role model, sehingga di puskesmas tidak meski menyediakan tersebut. “Sebenarnya, pelayanan kesehatan mental sudah ada sehingga menjadi salah satu program Dikes dan ada standar pelayanan maksimal,” terangnya.

- Iklan -

Emirald menegaskan, psikolog ranahnya menangani kasus yang terjadi dalam fase gangguan bukan saja berat melainkan ringan. Persepsi berkembang saat ini yakni praktik mandiri dan berada di rumah sakit sehingga penangananya pasca terjadi gangguan kejiwaan. Sementara, ranah di kesehatan primer untuk promotive dan preventif. Langkah promotive dilakukan sosialisasi dan role model.

Mantan Wakil Direktur RSUD Kota Mataram mengakui, kesulitan dihadapi adalah tidak semua orang peduli dengan kesehatan mental. Kedua, orang yang mengalami kesehatan mental merasa sungkan untuk berbicara kepada siapa, sehingga fenomena di GenZ memilih bercerita ke teman atau sahabat mereka. “Hal ini dilatih melalui IDI dan aktif melakukan untuk membuat mau berbicara. Intinya masalah kejiwaan mencari solusi,” ujarnya.

Pasien gangguan mental khawatir bercerita karena akan mendapatkan perundungan dan stigma buruk. Padahal, orang lain harus memberikan dukungan agar pasien mau bangkit. Pihaknya menitikan program di UPKP di OPD teknis dengan pelayanan kejiwaan, sehingga pihaknya lebih pro aktif menscreening pasien.

Dari hasil screening baru disimpulkan penyakit ganguan kejiwaan dialami, sehingga akan mudah dirujuk ke RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB. “Kita sudah menjalin kerjasama dengan RSJ untuk melayani pasien dengan gangguan kejiwaan,” demikian kata dia. (cem)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut