Lombok (ekbisntb.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama berbagai pihak terus berupaya meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, khususnya di Lombok Timur (Lotim) tempat digelarnya Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 65,43 persen, sementara tingkat inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. Survei tersebut juga mencakup literasi dan inklusi keuangan syariah dengan hasil indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11 persen dan inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.
Ketua Dewan Audit dan Anggota Dewan Komisaris OJK NTB, Sophia Watimena, mengungkapkan harapannya agar literasi keuangan di masa mendatang dapat terus meningkat. “OJK selalu berupaya meningkatkan tata kelola keuangan, dan kita berharap semua pihak bisa bersinergi guna mendukung pembangunan ekonomi di daerah ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan pemahaman masyarakat tentang keuangan agar dapat memanfaatkan layanan keuangan secara optimal.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, OJK meluncurkan Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan dalam rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang berlangsung selama tiga hari di Taman Rinjani Selong, Lombok Timur. Ahad 20 Oktober 2024 menjadi puncak acara BIK dengan berbagai kegiatan, seperti jalan sehat dan senam pagi, yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Penjabat Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, turut hadir dan menyapa para pengunjung. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada OJK, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang telah memilih Lombok Timur sebagai tuan rumah acara tersebut. “Alhamdulillah, banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari acara ini. Stand-stand dari OJK ramai dikunjungi, masyarakat juga belajar tentang QRIS dan layanan keuangan lainnya,” katanya.
Juaini Taofik menekankan pentingnya kecerdasan finansial sebagai fondasi kesejahteraan di Lombok Timur. “Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memanfaatkan layanan keuangan yang ada dengan lebih optimal. InsyaAllah, literasi keuangan masyarakat akan meningkat,” ujarnya.
Selain itu, Asisten 2 Setda Provinsi NTB, Fathul Gani, turut mengapresiasi acara tersebut. Ia juga memuji program “Lotim Berkembang” yang dinilai efektif dalam memberikan solusi keuangan bagi masyarakat, terutama dalam menghindari praktik rentenir yang merugikan. (rus)