KEPALA Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaludin, S.Sos., M.T mengatakan pihaknya bersama Dispar Kabupaten/Kota siap mencarikan kamar hotel bagi penonton MotoGP yang merasa kesulitan mencari kamar hotel dengan harga normal.
Menurutnya, masih banyak tersedia kamar hotel di kawasan ring 2, dan 3, yaitu Mataram, Senggigi dan KLU. Harga kamar hotel cenderung normal, yaitu menaikkan harga sesuai Pergub yaitu dua dan satu kali lipat.
Ia mengaku bahwa pihaknya telah menanyakan para GM hotel terkait dengan isu kenaikan harga kamar ini. Didapatkan bahwa harga kamar hotel di kawasan Mataram dan Senggigi banyak yang tidak menaikkan harga kamar hotel.
“Ayo siapa yang bingung cari kamar hotel, kami bantu. Dinas Pariwisata siap membantu penonton yang tidak dapat kamar hotel di Mataram,” ujarnya saat dihubungi Ekbis NTB, Sabtu, 22 September 2024.
Menurutnya, upaya bantuan ini sebagai bentuk antisipasi agar Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota tidak dikambinghitamkan terkait permasalahan harga kamar hotel. “Intinya kalau mau nonton sehari, dua hari, tiga hari, di Mataram aja nginapnya. Jangan di Mandalika, itu kan tempat pembalap,” katanya.
Diketahui, sampai dengan hari ini, okupansi kamar hotel di Mataram masih 60 persen. Artinya,masih banyak kamar hotel yang tersedia di Kota Mataram.
Jamal membenarkan bahwa di kawasan Mandalika, kamar hotel memang sudah tidak tersedia karena sudah di-booking jauh-jauh hari oleh para riders dan pihak Dorna. Sehingga, ia mengimbau kepada seluruh penonton MotoGP untuk menginap di Mataram, dan Senggigi.
“Yang berbintang maupun non bintang di Mandalika sudah penuh. Kalau mau yang murah-murah ada homestay,” lanjutnya.
Adapun diketahui bahwa Kabupaten/Kota, khususnya Kabupaten Lombok Tengah telah membentuk Satgas untuk antisipasi tingginya kamar hotel. Namun, sampai saat ini, belum ditemukan aduan terkait tingginya harga kamar hotel ini. Sehingga, menurutnya harga kamar hotel menjelang MotoGP ini masih normal, kecuali di kawasan Mandalika yang memang sudah penuh. (era)