spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiDukung Ketahanan Pangan, Potensi PAT KLU Capai 3.744 Hektare

Dukung Ketahanan Pangan, Potensi PAT KLU Capai 3.744 Hektare

Lombok (ekbisntb.com) – Kabupaten Lombok Utara (KLU) termasuk satu daerah yang diharapkan dapat berkontribusi mendukung ketahanan pangan nasional dari segi komoditas padi dan jagung. Merespon program tersebut, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) KLU mencatat jumlah lahan potensial Perluas Areal Tanam (PAT) sejumlah 3.744 hektare.

“Luas areal lahan reguler untuk padi dan jagung sejumlah 5.988 hektare, sedangkan lahan potensial PAT, artinya di luar reguler, untuk padi dan jagung mencapai 3.744 hektare. Kalau ini bisa kita optimalkan, kita optimis KLU bisa berkontribusi mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” ungkap Kepala Dinas KP3 KLU, Tresnahadi, S.Pt., Kamis 30 Januari 2025.

- Iklan -

Ia menerangkan, Pemda KLU melalui APBD telah mengalokasikan anggaran untuk perluasan areal tanam jagung (di luar areal reguler) seluas 9,5 ha. Budidayanya sendiri sudah dilakukan bekerjasama dengan Polres Lombok Utara dan petani yang siap mensukseskan program ini. Melalui APBD, Pemda KLU mengucurkan bantuan berupa alsintan, bibit, pupuk serta obat-obatan pertanian.

Bantuan tersebut, menurut Tresnahadi, dikucurkan serentak mengikuti alur musim tanam serentak di sejumlah petani. Mengingat lahan sasaran adalah di luar reguler, maka lahan budidaya rata-rata merupakan lahan tadah hujan.

Tresnahadi menyambung, program ketahanan pangan di KLU masih menunggu mekanisme dari pemerintah pusat, terutama menyangkut kuota pupuk bersubsidi. Pasalnya, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 masih sama dengan tahun 2024. Artinya, alokasi peruntukan pupuk bersubsidi terbatas pada areal reguler 5.988 hektare.

Untuk mendukung ketahanan pangan, harus ada tambahan pupuk untuk areal PAT. Saat ini kita masih menunggu info dari pusat, bagaimana mekanismenya. Apakah kita usul lagi sesuai target PAT atau (tetap) sesuai RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok),” terangnya.

Tresnahadi berharap pemerintah pusat memberi dukungan Saprodi baik pupuk, bibit dan obat untuk menambah penanaman pada areal PAT baik untuk Padi maupun Jagung. Mengingat di KLU, masyarakat masih bisa melakukan perluasan budidaya dengan sistem tumpang sari di bawah tanaman tegakan.

Di sisi lain, pihak Dinas juga akan menyusun CPCL sebagai gambaran data kepada pemerintah pusat terhadap kebutuhan bantuan benih dan Saprodi lainnya.

“Sedangkan untuk tambahan pupuk masih kita konsultasikan untuk memenuhi kebutuhan PAT jagung. Untuk lahan 1 hektare saja, bibit jagung yang dibutuhkan oleh petani sekitar 15 kg. Artinya untuk pupuk, harus kita hitung betul agar produksinya maksimal,” paparnya. (ari)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan








Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut