KEPALA Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. Abdul Azis, S.H., M.H., mengatakan stok pangan NTB aman sampai dengan musim panen. Meski di tengah-tengah musim kemarau, ia mengatakan NTB tidak mengalami kekurangan stok pangan.
“Stok kita itu 43.720 ton. Ini cukup untuk beberapa bulan ke depan. Kan beberapa bulan lagi mau panen, di tahun 2025 panen,” ujar Penjabat Sementara Bupati Lombok Tengah ini saat dihubungi Ekbis NTB, Sabtu (28/9).
Stok beras sebanyak 43.720 ton ini dikatakan untuk seluruh masyarakat NTB, artinya stok ini merupakan gabungan dari stok yang dimiliki oleh kabupaten/kota. Selain itu, ia mengatakan adapula stok yang dimiliki bulog dan para pelaku usaha pangan.
Meski diyakini stok pangan aman sampai dengan musim panen selanjutnya. Namun, Aziz mengatakan NTB akan kekurangan tambahan stok, karena musim kemarau agak panjang.
Saat ditanya mengenai apakah akan ada lonjakan harga beras seperti awal tahun lalu, ia mengatakan pihaknya tidak mengetahui hal tersebut. “Kita lihat nanti, kalau ada indikasi mau naik ya kita keluarkan stok dan beras SPHP,” lanjutnya.
Di Bulog, stok beras dikatakan masih cukup, begitupun dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual lebih murah dibanding beras biasa.
Selain itu, saat ini dikatakan tidak ada panic buying atau pembelian dalam jumlah besar dari masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan juga rutin melakukan operasi Gerakan Pasar Murah untuk membantu masyarakat mendapatkan pangan dengan harga standar. “Gerakan Pangan Murah rutin kita laksanakan. Kita terus lakukan secara berkala,” katanya.
Begitu juga saat dikonfirmasi berapa persen kekuatan pangan NTB, pihaknya mengaku tak mengetaui perihal tersebut. Karena menurutnya, perlu mengetahui koordinator pengukur terlebih dahulu sebelum mengetahui seberapa kuat cadangan stok pangan NTB. (era)