spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPembiayaan KUR Capai Rp5,5 Triliun

Pembiayaan KUR Capai Rp5,5 Triliun

PEMERINTAH terus mendukung pendanaan modal usaha masyarakat melalui program subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi). Pada tahun 2024, penyaluran pembiayaan skema KUR mencapai Rp5,5 triliun kepada 112.719 debitur, melalui lembaga keuangan bank dan nonbank. Sedangkan pembiayaan skema UMi telah disalurkan sebesar Rp170,45 miliar kepada 32.374 debitur.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTB, Ratih Hapsari Kusumawardani, mengungkapkan penyaluran terbesar pada skema mikro dengan plafon Rp10 juta hingga Rp100 juta yang didominasi oleh UMKM dengan total penyaluran Rp3,64 triliun kepada 92.852 debitur.

- Iklan -

Secara spasial, masyarakat Kabupaten Lombok Tengah menerima pinjaman KUR paling tinggi dibanding kabupaten/kota lain di Provinsi NTB, dengan porsi penyaluran sebesar 19,49 persen atau 954,45 miliar rupiah dari nominal yang disalurkan pada tahun 2024.

“Penyaluran ini diterima oleh 17.448 nasabah yang ada di Kabupaten Lombok Tengah,” kata Ratih Hapsari Kusumawardani dalam keterangannya akhir pekan kemarin.

Sementara itu, penyaluran UMi terbesar diberikan kepada Kabupaten Lombok Timur yang mengambil porsi 26,54 persen dari total penyaluran, atau sebesar Rp45,23 miliar  yang diterima oleh 8.273 nasabah.

Menurutnya, UMKM di sektor perdagangan besar dan eceran menerima penyaluran kredit KUR terbesar, yaitu sebesar Rp2,72 triliun dengan 76.263 debitur. Subsidi bunga kredit program ini diharapkan dapat meningkatkan akses pembiayaan masyarakat, meningkatkan produktivitas dan daya saing, menciptakan lapangan pekerjaan, serta sebagai wujud pemberdayaan ekonomi daerah.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia di laman resminya menyatakan, kontribusi Pemerintah berupa subsidi bunga pada KUR terbukti memiliki daya pengungkit yang cukup besar hingga 10,6 kali. Selain itu, tingkat non-performing loan (NPL) KUR juga dapat dijaga pada level 2,19 persen atau lebih rendah dibandingkan tingkat NPL kredit UMKM yaitu sebesar 4,06 persen secara nasional.

Untuk tahun 2025, Pemerintah menetapkan target penyaluran KUR maksimal sampai dengan Rp300 triliun dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/ subsidi marjin KUR Tahun Anggaran 2025. Dengan penetapan target penyaluran KUR tersebut, diharapkan penyaluran KUR tahun depan mampu menjangkau lebih dari 2 juta debitur KUR baru dan 1 juta debitur KUR yang bergraduasi.

Fokus penyaluran KUR kepada debitur baru diharapkan dapat  memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM tanah air, sementara  program pendampingan untuk mendorong graduasi debitur KUR akan mendorong mereka naik kelas baik secara kapasitas usaha maupun peningkatan pembiayaan dalam mengembangkan usahanya. (ris)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut