Lombok (ekbisntb.com) – Sebanyak 58.262 Rumah Tangga atau Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masuk kategori miskin ekstrem. Ratusan ribu warga miskin ekstrem ini diminta saat ini untuk diverifikasi dan validasi di tingkat desa.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lotim, H. Suroto menjawab Ekbis NTB, Rabu 28 Agustus 2024. Dia menyebutkan, jumlah warga miskin ekstrem tersebut dapat ditekan sekecil mungkin sehingga bisa naik dari miskin ekstrem menjadi miskin biasa.
“Kita berharap dapat ditekan sekecil mungkin sehingga bisa naik status dari miskin ekstrem atau amat miskin menjadi kategori miskin biasa atau desil 2,” terang Suroto. Selanjutnya, sambungnya, dari miskin biasa ini menjadi hampir miskin atau masuk kategori detail 3. Begitu seterusnya.
Kadisos Lotim ini mengatakan akan usulkan ke Penjabat Bupati untuk mengumpulkan seluruh kepala desa dan kelurahan se Kabupaten Lotim untuk menyamakan persepsi soal definisi miskin ekstrem tersebut dan akan dibangun komitmen bersama untuk menekan kasus miskin ekstrem.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir dirilis Juli 2024 lalu, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lotim 14,51 persen atau 185.030. Angka ini diketahui menurun sebesar 1,12 persen dibandingkan tahun 2023 yang jumlahnya 15,63 persen atau 193.630.
Data persentase penduduk miskin dalam rilis BPS tersebut bersifat makro. Sehingga tidak diketahui data riilnya, di mana alamat dan nama-namanya.
Angka kemiskinan ekstrem bersumber dari Kementerian PMK yang dituangkan dalam data Penasaran Percepatan Penurunan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Ada nama jelas dan alamatnya. Inilah yang kemudian diverifikasi setelah diverifikasi oleh desa yang seterusnya buatkan dalam keputusan bupati.
Definisi kemiskinan ekstrem oleh kementerian ini yang memiliki pendapatan Rp 10 ribu per hari atau Rp 322 ribu per bulan. Kalau pendapatan ini dibagi semua anggota keluarga maka cukup memperhatikan.
Karena itulah pemerintah menghadirkan berbagai program bantuan sosial. Program keluarga harapan dan jenis bantuan lainnya guna menekan kasus miskin ekstrem tersebut dan berubah status ekonominya menjadi lebih baik. “Kalau ekstrem ini semua jenis bantuan dapat, dan mereka yang miskin ekstrem,” demikian imbuhnya. (rus)