Lombok (ekbisntb.com) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) berencana membangun dermaga apung di Desa Gili Gede Indah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Dermaga ini akan dibangun di pinggir pantai Dusun Labuan Cenik, Desa Gili Gede Indah, dengan harapan dapat mendukung rencana operasional kapal cepat dari Nusa Penida menuju Sekotong.
Kepala Desa Gili Gede Indah, Awaludin, mengungkapkan bahwa Kementerian KKP telah melakukan survei sebanyak tiga kali. “Alhamdulillah, saat ini sudah ada lampu hijau untuk pembangunan dermaga ini,” kata Awaludin, Jumat 26 Desember 2024. Dermaga apung yang akan dibangun menggunakan tiang pancang bawah laut, sehingga lebih kuat dan elastis, terutama saat disandari kapal fast boat berukuran besar yang mengangkut wisatawan domestik maupun mancanegara. “Informasinya, pembangunan dermaga ini akan dimulai tahun depan,” lanjut Awaludin.
Dengan adanya pelabuhan yang memadai, diharapkan operator fast boat dapat menarik wisatawan dari Bali untuk mengunjungi Gili Gede, mengingat jarak tempuh dari Nusa Penida ke Gili Gede hanya 45 menit melalui fast boat. “Kunjungan wisatawan ke Nusa Penida Bali saat ini mencapai 10.000 hingga 15.000 orang per hari. Dengan adanya pelabuhan ini, kami optimistis dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Gili Gede,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi DPRD Kabupaten Lombok Barat, Abu Bakar Abdullah, yang juga merupakan warga asli Gili Gede, menyampaikan bahwa keberadaan dermaga akan semakin meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Gili Gede. Dalam lima tahun terakhir, banyak wisatawan dan investor asing yang tertarik untuk berkunjung dan berinvestasi di kawasan ini. “Kami yakin, pembangunan pelabuhan ini akan semakin ramai menghidupkan Gili Gede,” katanya.
Abu Bakar menambahkan, masyarakat Gili Gede dan warga Lombok Barat telah lama memperjuangkan pembangunan pelabuhan yang memadai untuk mendukung aksesibilitas dan konektivitas pariwisata Bali-Lombok, khususnya di bagian selatan Lombok Barat. “Gili Gede memiliki master plan pengembangan pariwisata yang telah lama disusun, yang membedakannya dengan gili-gili lain di wilayah utara,” tegasnya. (her)