Mataram (ekbisntb.com) – Kementerian Pertanian menurunkan bantuan sebanyak 5.100 unit pompa air kepada petani di Provinsi NTB untuk menjaga eksistensi produksi pangan, ditengah ancaman kekeringan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, M. Taufieq di Mataram, Kamis 27 Juni 2024 mengatakan, pemerintah pusat sangat fokus mendukung produksi pangan di daerah-daerah sentra produksi pangan nasional, salah satunya Provinsi NTB.
Bantuan pompa air ini sudah dan sedang didistribusikan ke masing-masing kelompok tani di kabupaten/kota.
Sebanyak 5.100 pompa air ini, disebut dapat mengairi seluas 51.000 hektar lahan. Dengan perhitungan 1 pompa air dapat mengalirkan air untuk 10 hektar.
“Sudah terdistribusi ke seluruh kabupaten/kota. Ada juga yang airnya sudah mengalir,” katanya.
Diturunkannya bantuan pompa air ini, kata Taufieq, diharapkan dapat menambah indeks pertanian. Artinya, daerah-daerah yang sebelumnya hanya bisa ditanam sekali, dengan aliran air menggunakan pompa air, lahan dimaksud dapat ditanami kembali lebih dari satu kali.
“Dengan adanya pompa air ini, bisa tanam dua kali, bahkan sampai tiga kali. Terutama di daerah-daerah tadah hujan. Dengan memanfaatkan sisa air di waduk, atau aliran-aliran air, bisa dinaikkan ke lahan pertaniannya,” tambahnya.
Selain pompa air, papar Taufieq, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan irigasi perpompaan. Dimana, bantuan diberikan langsung kepada kelompok tani senilai Rp112.8 juta per kelompok tani.
Bantuan ini digunakan kelompok tani untuk pembelian pompa, selang, rumah pompa, dan bak air. Total satu paket bantuan ini diharapkan dapat mendukung pengairan untuk seluas 20 hektar.
“Dananya masuk ke rekening kelompok, petani yang langsung belanja alat – alatnya. Sudah mulai didistribusikan dan sudah ada kelompok-kelompok tani yang belanja,” ujarnya.
Dengan bantuan pompanisasi ini, lanjut Taufiq, Pemprov NTB meyakini produksi pangan tahun ini dapat dipenuhi sesuai target, bahkan terlampaui. Tahun 2023 lalu, target produksi padi NTB sebesar 1,3 juta ton. Terlampaui sebesar 1,5 juta ton.
Tahun 2024 ini juga targetnya 1,3 juta ton. Diyakini akan terlampaui dari target produksi padi yang sudah ditetapkan.(bul)