LEMBAGA Amal Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf dan Hibah (Lazah) Nahdlatul Wathan (NW) ingin setara dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam mengelola zakat, Infak dan Sedekah (ZIS). NW ingin menjadi organisasi besar dengan keberadaan lembaga amal yang berkelas.
“Itu harapannya, kita ingin kaya raya lewat Lazah,” ungkap Ketua Pimpinan Pusat Lazah TGH Zakaria.
Menjawab media usai pelantikan Pengurus Daerah Lazah NW Lombok Barat, Minggu 26 Mei 2024, TGH Zakaria mengatakan Lazah sudah lima tahun jalan. Harapannya kehadiran Lazah ini bisa menjadikan warga NW kaya, agar bisa setara dengan organisasi yang sudah lebih dulu memiliki lembaga amal, diakui tidak bisa dadakan. ‘Tentu tidak bisa sim salabim,’ ucapnya
Saat ini, Lazah NW ini sedang memperjuangkan agar dapat izin operasional dari pemerintah pusat. Setelah mengantongi izin pusat, diyakini langkahnya akan lebih mudah untuk mengembangkan diri.
Lazah NW berpotensi menjadi lembaga yang besar. Target Rp 50 miliar zakat terkumpul setahun sebagai syarat dapat izin pusat dinilai tidaklah terlalu sulit untuk dicapai. Warga NW cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Diakuinya, sejauh ini baru infaq saja yang terkelola. Sedangkan zakat, wakaf dan hibah belum dikelola maksimal. Meski demikian, sudah cukup banyak jamaah NW yang menyalurkan wakaf dan hibahnya lewat Lazah NW.
Menurutnya, dibutuhkan komitmen kuat lagi agar Lazah bisa berkembang lebih cepat. Dari jutaan warga NW, cukup 200 ribu orang saja yang memberikan infaq rutin Rp 1.000 per bulan, maka ada Rp 200 juta infaq yang terkumpul. Dikalkulasi satu tahun, maka ada Rp 2,4 miliar infaq dari jamaah. Belum lagi dihitung sedekah, zakat, wakaf maupun hibah yang memang belum tergarap dengan baik.
Menurut TGH Zakaria, dana yang terkumpul di Lazah jika tercapai semua targetnya maka akan bisa membiayai seluruh operasional pengurus besar. Apalagi sampai semua kepengurusan sampai di tingkat bawah ikut bergerak. Maka akan dengan sangat mudah melahirkan pundi dana untuk Lazah NW.
Dari dana Lazah ini juga sejauh ini sudah banyak disalurkan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan. Di antaranya, Lazah selalu hadir untuk meringankan beban warga yang kena musibah. Seperti banjir, musibah kekeringan dan lainnya. Termasuk musibah perang yang dialami warga Gaza Palestina turut dibantu oleh Lazah NW.
Ketua Wilayah Lazah NTB, Sayuti menambahkan selama ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi internal. Seperti dilakukan Minggu kemarin, Lazah NTB ini melantik Pengurus Daerah Lazah di Lobar.
Di NTB, tinggal dua daerah belum terbentuk, yakni Kota Bima dan Kabupaten Bima. Harapannya tahun ini semua terbentuk, sehingga bisa bergerak langsung untuk melakukan pengumpulan zakat, infaq sedekah, wakaf dan hibah di daerah masing-masing.
Hasil dari pengumpulan Lazah ini langsung tersalurkan setiap hari. Termasuk untuk memberikan makan siang gratis kepada siswa di pondok-pondok pesantren. Program yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan memberikan makan gratis pada siswa telah jauh lebih dulu dilaksanakan oleh Lazah di NTB. (rus)
Artikel lainnya….
1.500 Peserta Muktamar KAMMI akan Berwisata ke KEK Mandalika