Lombok (ekbisntb.com) – Bank Indonesia sukses menyelenggarakan kegiatan Karya Kreatif NTB x Lombok Sumbawa Tenun Festival (KK-NTB x LSTF) 2024, bekerjasama dengan Pemprov NTB, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB dan kabupaten/kota.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Pekan QRIS Nasional Wilayah NTB di Taman Budaya, Artweek dan Festival Kopi dari tanggal 18 sampai 23 Agustus 2024. Puncak kegiatannya tanggal 24 dan 25 Agustus 2024 di Lombok Epicentrum Mall (LEM).
Sejumlah kegiatan diadakan Fashion Show dari Dekranasda Kabupaten/Kota se-NTB, Dekranasda Award, berbagai Bazaar seperti : Bazaar Kriya, Bazaar Fashion Wastra, dan Kriya, Jalan Sehat, dan Lombok Food Market. Tidak hanya bazaar, ada juga Panggung Edukasi, Talkshow dan Bincang UMKM, Aneka Perlombaan, dan Komunitas Seni. Kegiatan ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan dari Band Pop-Rock Indonesia, RAN. KK-NTB x LSTF 2024 sekaligus untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 79 tahun 2024 ini.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menyampaikan, Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi NTB ingin menyediakan wadah khsusus guna mempromosikan kekayaan khazanah tenun serta ragam produk ekonomi kreatif lainnya melalui penyelenggaraan KK-NTB x LSTF Tahun 2024.
Karya Kreatif NTB ini terinspirasi dari Karya Kreatif Indonesia yang memberikan kesempatan bagi UMKM khususnya di bidang wastra dan kriya serta pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk naik level, baik dari sisi akses pasar maupun akses pembiayaan.
Bank Indonesia telah menetapkan pengembangan UMKM sebagai sasaran untuk mendukung kebijakan utama Bank Indonesia dalam mencapai kestabilan nilai rupiah. Bank Indonesia sepenuhnya menyadari bahwa Provinsi NTB memiliki potensi yang sangat besar dalam industri kreatif, khususnya sektor fesyen.
“Melalui kegiatan ini, kami juga mengajak Bapak/Ibu semua agar dapat terus mendukung UMKM dengan Bela dan Beli Produk Lokal,” ujar Berry.
Pada gelaran opening ceremony KK-NTB x LSTF 2024 ini, turut hadir Bupati KLU, Bupati KSB, Pj Bupati Lombok Timur, Wakil Bupati Dompu, Perwakilan Walikota Mataram, Perwakilan Kapolres Kota Mataram, Pj Ketua Dekranasda NTB, Ketua Dekranasda Lombok Tengah, Ketua Dekranasda Dompu, KPwBI Bali dan KPwBI NTT.
Lebih lanjut, pelaksanaan pagelaran ini merupakan framework pengembangan UMKM Bank Indonesia yang didasari pada tiga pilar, yaitu Korporatisasi, Kapasitas, dan Pemasaran serta Pembiayaan. Dimana sasaran pengembangan UMKM Bank Indonesia melibatkan Kelompok Subsisten, UMKM/Klaster, dan Pondok Pesantren.
Lebih lanjut Berry menyampaikan, UMKM adalah jantung perekonomian yang menyumbang sebagian besar lapangan kerja di Indonesia, menjadi motor penggerak bagi ekonomi daerah dan penyangga ketahanan ekonomi nasional.
Namun dari fenomena beberapa tahun terakhir ini, tantangan bagi UMKM dan produk dalam negeri semakin berat masuknya produk impor dari berbagai platform online menjadikan persaingan di pasar UMKM termasuk tekstil yang semakin ketat.
Oleh sebab itu, komitmen bersama untuk melakukan afirmasi keberpihakan terhadap produk dalam negeri harus dilakukan, dan pelaksanaan KK-NTB x LSTF ini merupakan momentum untuk memperkuat afirmasi tersebut. Namun mengubah mindset masyarakat untuk bisa cinta dan bangga akan produk Indonesia saja tidak cukup, diperlukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Dari sisi pengambil kebijakan, berbagai langkah seperti kewajiban lembaga pemerintah daerah NTB untuk menggunakan produk lokal termasuk UMKM adalah hal yang konkret. Dari sisi UMKM-nya sendiri berbagai langkah juga harus dilakukan untuk menjaga daya saing.
Adapun beberapa lesson learned dari pelaksanaan KK-NTB x LSTF, yaitu :
1) Kolaborasi : 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas) khususnya keberlanjutan melalui ekosistem UMKM
2) Inovasi : melihat trend pasar terkini dan selera konsumen
3) Narasi : sebagai uniqness, home decor kita diminati eropa, amerika jepang dan korea
4) Digitalisasi : akses pasar tanpa batas, 90% jumlah merchant QRIS (32 juta) adalah UMKM
5) Keuangan Inklusi : mengimplementasikan pencatatan keuangan untuk menciptakan akses pembiayaan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Winda Putri Listya menambahkan, capaian hasil penjualan mulai dari Pekan QRIS Nasional tanggal 18 Agustus 2024 sampai dengan Closing Ceremony KK-NTB x LSTF 2024 tanggal 25 Agustus 2024, tercatat lebih dari Rp280 juta.
“Kami mengajak masyarakat untuk terus bersinergi dan menjaga semangat serta memupuk kecintaan terhadap produk dan wisata lokal yang telah dibangun untuk menciptakan ekonomi nasional yang tangguh. Alhamdulillah kami juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tinggi atas lancarnya pelaksanaan kegiatan KK-NTB x LSTF 2024. Seluruh rangkaian acara yang sudah terlaksana merupakan wujud komitmen Bank Indonesia untuk memperkuat ekonomi dan investasi di daerah melalui kegiatan showcasing produk UMKM wastra, kriya dan produk oleh-oleh khas NTB,” ujar Winda.
Pada penutupan KK-NTB x LSTF 2024 ini, turut hadir Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi (Wakil Ketua Dekranasda NTB) Hj. Nuryanti, SE, ME. (Pj. Ketua Harian Dekranasda NTB), Kepala Kanwil Dirjen Pajak NTB, Unsur Forkopimda Provinsi NTB, Pimpinan Perguruan Tinggi, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi NTB, Ketua MES Provinsi NTB, Pimpinan Perbankan, Para Akademisi, Media, Para Pelaku Usaha UMKM Binaan dan Mitra Bank Indonesia.(bul)